Admin Saracen divonis 2 tahun 8 bulan bui
Admin Saracen divonis 2 tahun 8 bulan bui. Vonis itu dibacakan majelis hakim yang dipimpin Martin Ginting didampingi hakim anggota Yudisilen dan Dahlia Panjaitan, Kamis (11/1). Hakim menilai, Harsono terbukti menyebar ujaran kebencian antar Ras, Agama, Suku dan Antargolongan (SARA) di media sosial.
Admin grup Saracen, Muhammad Abdullah Harsono terbukti menghina Presiden Joko Widodo di media sosial. Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru menjatuhkan vonis selama 2 tahun 8 bulan kurungan penjara.
Vonis itu dibacakan majelis hakim yang dipimpin Martin Ginting didampingi hakim anggota Yudisilen dan Dahlia Panjaitan, Kamis (11/1). Hakim menilai, Harsono terbukti menyebar ujaran kebencian antar Ras, Agama, Suku dan Antargolongan (SARA) di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Gurun Sahara? Salah satu tempat paling gersang di dunia berubah menjadi hijau setelah curah hujan yang tidak biasa.
-
Apa yang ditemukan di Gurun Sahara? Sebuah batu gelap misterius ditemukan di area terpencil gurun Sahara. Ini adalah batu pertama yang diketahui pernah terlontar dari Bumi ke luar angkasa namun kemudian kembali lagi ke Bumi sebagai meteor ribuan tahun kemudian.
-
Kapan Ahmad Sahroni menyampaikan pesan ini? Hal itu disampaikan menyusul adanya informasi dugaan intimidasi oleh oknum polisi terhadap sejumlah civitas akademika.
-
Apa itu saraf terjepit? Secara sederhana, saraf terjepit adalah kondisi medis yang menyebabkan saraf di dalam tubuh terjepit atau tertekan dengan jaringan lain, misalnya saja tulang, otot, atau jaringan ikat. Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan pada area yang dipersarafi.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
"Menghukum, terdakwa Muhammad Harsono Abdullah dengan penjara selama 2 tahun 8 bulan dipotong masa tahanan," ujar Martin.
Harsono dinilai terbukti melanggar pasal 45 ayat 2 jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang (UU) RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Teknologi dan Elektronik (ITE). Menurut Martin, hal memberatkan hukuman Harsono yakni perbuatannya sudah melakukan penghinaan terhadap pejabat negara dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Sedangkan hal meringankan terdakwa mengaku menyesal dan masih punya tanggungan keluarga," ucap Martin.
Terkait vonis tersebut, hakim memberikan kesempatan pada terdakwa untuk menggunakan haknya, yakni berupa banding. Namun, Harsono menyatakan pikir-pikir, begitu juga dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Pekanbaru.
Hukuman terhadap Harsono lebih ringan dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa Sukatmini, menuntut Harsono dengan hukuman 4 tahun penjara.
Berdasarkan dakwaan jaksa Harsono tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian diposting melalui media sosial, Facebook.
Bareskrim Mabes Polri yang menangkap Harsono, menemukan perbuatannya dilakukan dalam kurun waktu April 2015 hingga Agustus 2015. Harsono mengendalikan penghinaan itu melalui media sosial dari dalam rumahnya di Jalan Bawal Nomor 31 RT 092 R W 006 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Polisi juga mengendus pada Mei 2015, terdakwa Harsono membuat postingan facebook dengan user name atas nama HARSONO ABDULLAH. Isinya memuat tulisan berisi kata-kata dan gambar penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.
Ujaran kebencian juga disebar terdakwa melalui Facebook dengan akun Muhammad Ali Firdaus. Akibat perbuatannya, Harsono ditangkap tim Bareskrim di rumahnya di Jalan Bawal, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan, Rabu, 30 Agustus 2017 sekitar pukul 06.00 WIB.
Pentolan kelompok Saracen ini adalah Jasriadi. Ia juga sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Pekanbaru. Namun dalam dakwaan justru tidak disebutkan bahwa Jasriadi menyebar ujaran kebencian tetapi melakukan akses ilegal terhadap alun Facebook milik Sri Rahayu Ningsih yang sudah disita Mabes Polri.
Baca juga:
Hina Presiden Jokowi, anggota Saracen dituntut 4 tahun penjara
Sri Rahayu. koordinator Saracen Jabar divonis 1 tahun penjara
Berkas lengkap, ketua Saracen dijebloskan ke Rutan Sialang Bungkuk
Polisi periksa ketua Saracen terkait peretasan akun media sosial
Polri sebut pimpinan Saracen curi puluhan data KTP dan Ijazah buat akun palsu