ASDP tanggung biaya hidup keluarga korban KM Bandeng tenggelam di Malut
Sebelumnya satu orang atas nama Fanni yang pada Jumat (17/8) itu ditemukan dalam keadaan selamat itu dibawa ke Ternate bersama dua jenazah yang tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate menggunakan kapal KM SAR Pandudewanata pada pukul 22.45 Wit langsung di bawah ke RSUD Chasan Boesori Ternate untuk di otopsi.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menanggung biaya hidup keluarga korban KM Bandeng yang tenggelam di Perairan Loloda, Pulau Halmahera, Maluku Utara (Malut) beberapa hari lalu. Demikian diungkap Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi.
"Korban yang meninggal nahkoda Alfred Rahasia (56 tahun) dan Aksfar (27 tahun), sedangkan satu penumpang lainnya bernama Nanda selamat," kata Ira seperti diberitakan Antara, Minggu (19/8).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan kenaikan pangkat bagi kedua korban.
Bahkan, PT ASDP akan menyiapkan bantuan pendidikan bagi putra/putri dan salah satu keluarga meninggal langsung diberi pekerjaan di ASDP, apresiasi orang paling terakhir tingggalkan kapal dan penumpang didahulukan sehingga seluruh penumpang selamat, kenaikan golongam KMP Bandeng yang selamat.
Sebelumnya, Kepala SAR Ternate Muhammad Arafah mengatakan timnya menemukan dua orang ABK kapal feri KM Bandeng yang tenggelam, Rabu (15/8) lalu dalam kondisi sudha tak bernyawa.
"Kami bersama intansi terkait dan masyarakat setempat mencari korban tenggelam dan berhasil menemukan tiga orang, dua orang diantaranya sudah meninggal dunia masing-masing bernama Afet Rahasia (56) nahkoda dan Aksftar (27)," kata Kepala SAR Ternate, Muhammad Arafah di Ternate.
Sedangkan, korban yang selamat ditemukan itu dalam insiden naas itu bernama Nanda telah dibawa ke RSUD Tobelo, di Kabupaten Halmahera Utara untuk mendapatkan perawatan medis, karena kondisi kesehatannya dalam keadaan lemas dan pingsan.
Kedua jasad, kata Arafah, ditemukan mengapung di dua tempat berbeda.
Sebelumnya satu orang atas nama Fanni yang pada Jumat (17/8) itu ditemukan dalam keadaan selamat itu dibawa ke Ternate bersama dua jenazah yang tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate menggunakan kapal KM SAR Pandudewanata pada pukul 22.45 Wit langsung di bawah ke RSUD Chasan Boesori Ternate untuk di otopsi.
Muhammad Arafah menjelaskan bahwa pada Minggu (19/8) akan tetap melakukan pencarian satu orang yang sampai saat ini belum menemukan dan pihaknya akan melibatkan semua unsur, termasuk helikopter miliki PT NHM itu untuk dikerahkan ke lokasi kejadian dan sisir diperairan Loloda dan sekitarnya.
Selain itu, para penumpang kapal feri KMP Bandeng tujuan dari Tobelo ke Bitung, Sulawesi Utara itu tenggelam di perairan Loloda semuanya dalam keadaan selamat yang telah dievakuasi oleh Basarnas itu berjumlah 46 orang.
Dia menambahkan, kalau belum menemukan satu orang dalam yang hilang itu maka proses pencarian akan diberlakukan selama tujuh hari, karena dalam Undang-undang yang ada dan mengapresiasi ke instansi terkait, termasuk masyarakat dan nelayan yang telah membantu pihaknya dalam proses pencarian sudah memasuki waktu empat hari.
Baca juga:
Tekan kecelakaan kapal, Kemenhub bakal lakukan evaluasi menyeluruh
Kemenhub kirim tim KNKT selidiki penyebab tenggelamnya kapal feri KMP Bandeng
KMP Bandeng tenggelam di perairan Halmahera, 5 orang belum ditemukan
22 Siswa sekolah tewas tenggelam di Sungai Nil
KNKT ungkap penyebab KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
Terinjak saat naik sekoci diduga penyebab tewasnya penumpang KM Satya Kencana