Banyak RS 'nakal', pungut biaya dari pasien BPJS
Dengan ini dirinya mengimbau agar pemerintah cepat tanggap dalam membantu warganya.
Koordinator BPJS Watch Indra Munaswar menilai saat ini program kesehatan tersebut masih banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Menurut dia, masih banyak rumah sakit yang 'nakal' mengambil keuntungan dari program BPJS.
"Pemerintah harus memberikan pengawasan yang ketat terhadap rumah sakit. Masih banyak rumah sakit yang nakal," ujar Indra dalam acara diskusi 'Tantangan dan Harapan JKN' di Warung Kopi Proklamasi, Jl Proklamasi No 41, Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
Menurutnya, rumah sakit masih banyak yang mengambil uang dari obat yang seharusnya tidak beli. Pasien malah harus bayar.
Dirinya mengaku pernah menangkap kasus tersebut di Subang, akhirnya setelah diamankan kasusnya, uang pasien dikembalikan oleh pihak rumah sakit nakal tersebut.
"Beberapa bulan lalu juga kami terima bukti dari Jawa Barat. Pasien rawat jalan selama 2 hari berturut-turut dengan biaya BPJS, namun pada hari yang sama pihak rumah sakit tersebut menagih orang yang sama dengan tagihan rawat inap. Ini kan rumah sakit nakal?! Mereka pasti kena sanski," tegasnya.
Dengan ini dirinya mengimbau agar pemerintah cepat tanggap dalam membantu warganya. Dia juga menuturkan agar seluruh warga baik yang kaya maupun miskin harus mempunyai BPJS. "Jaminan kesehatan itu perlu. Sehat itu mahal," tambahnya.
Mengenai warga yang sulit mendapatkan BPJS, Ahmad Anshori selaku anggota DJSN berharap siapapun yang mengalami kendala mengenai program BPJS sesegera mungkin menyampaikan apa yang dialami. "Kendala segera disampaikan, sehingga apa yang dikeluhkan bisa dibaca di dashboard kami sehingga bisa ditangani secepat mungkin," tutupnya.
Baca juga:
Mantan Wamenkes kritik rumah sakit sering persulit pasien BPJS
Ahok ingin karyawan kontrak di DKI segera terlindungi BPJS
Bayi dalam kandungan bisa didaftarkan jadi peserta BPJS
Murahnya iuran BPJS memperbesar potensi mala praktik di RS
Direktur BPJS sebut dulu si miskin tak boleh sakit, sekarang boleh
RSIS Yarsis stop kerjasama dengan BPJS, puluhan pasien ngadu ke DPRD
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.