Basarnas Padang bantu pencarian korban hilang KM Sinar Bangun
Mereka mengutus tiga orang penyelamat ke lokasi tenggelamnya kapal di Danau Toba.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang utus tiga rescuer (penyelamat) ke Sumatera Utara untuk melakukan pencarian terhadap korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.
"Kami kirim tiga orang melalui jalur darat untuk membantu petugas atau insan kebencanaan di wilayah tersebut," ucap Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Basarnas Padang, Ahmad Junir kepada merdeka.com usai melakukan patroli kawasan pesisir pantai Kota Padang, Selasa (19/6) malam.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Pria yang saat ini rangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Basarnas Padang tersebut tidak menampik akan mengirimkan personel tambahan jika dibutuhkan. Pihaknya masih menunggu arahan dari Basarnas pusat.
"Jika diminta bantuan maksimal, kami akan upayakan untuk mengerahkan personel tambahan dan peralatan pendukung, mengingat Sumbar adalah salah satu provinsi tetangga dari Sumut," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi di Sumatera Barat, Ahmad Junir menyatakan akan melakukan pengawasan dan patroli bersama instansi terkait di perairan Sumbar.
"Tentu kita tidak ingin hal serupa terjadi di Sumbar, apalagi pada momen lebaran ini," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang berangkat dari kawasan Tiga Ras menuju Simanindo dikabarkan tenggalam di Danau Toba.
Hal tersebut disampaikan oleh Public Relationship (PR) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat (Hubda) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Pitra Setiawan.
"Kapal tersebut merupakan kapal komersial dan biasa membawa masyarakat yang bepergian di perairan Danau Toba. Dugaan sementara kapal tersebut terbalik disaat cuaca sedang dilanda hujan deras," tutur Pitra.
Baca juga:
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, 180 orang penumpang belum ditemukan
Penyelam andalan Marinir dikirim bantu cari korban kapal tenggelam di Danau Toba
Kepasrahan dalam penantian keluarga korban KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
4 Anggota keluarga jadi korban KM Sinar Bangun, Alsen minta Basarnas bergerak cepat
KM Sinar Bangun tenggelam, penyeberangan via Danau Toba dihentikan