Data AJI: 10 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Saat Liputan Demo Mahasiswa
Jurnalis yang meliput demo mahasiswa di Jakarta dan berbagai wilayah di Indonesia turut mengalami kekerasan. Diduga dilakukan aparat keamanan. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat, setidaknya 10 wartawan mengalami tindak kekerasan oleh aparat.
Jurnalis yang meliput demo mahasiswa di Jakarta dan berbagai wilayah di Indonesia turut mengalami kekerasan. Diduga dilakukan aparat keamanan. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat, setidaknya 10 wartawan mengalami tindak kekerasan oleh aparat.
"Di Jakarta 4 korban jurnalis, di Makassar ada 3, dan sehari sebelumnya di Jayapura ada 3 korban," ujar Ketua Advokasi AJI Indonesia, Joni Aswira saat jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Rabu (25/9).
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Bagaimana cara militer melindungi mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Karena itu mahasiswa bergerak, TNI AD melindungi mereka di belakang.
-
Kenapa mahasiswa saat itu turun ke jalan untuk berdemonstrasi? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Kapan tawuran pelajar pertama di Jakarta terjadi? Tercatat tawuran itu terjadi pada 29 Juni 1968, di mana dalam catatan tersebut tawuran terjadi antara siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan siswa dari STN (Sekolah Tehnik Negeri) dan menimbulkan sebanyak 8 orang korban.
Empat jurnalis di Jakarta yang menjadi korban berasal dari Kompas.com, IDN Times, Katadata dan Metro TV. Mereka mengalami kekerasan lantaran merekam tindakan aparat terhadap massa demonstran.
"Di Jakarta semua kasus kekerasan yang dialami wartawan pelakunya adalah aparat. Hampir semuanya. Karena merekam aksi kebrutalan aparat terhadap penanganannya kepada massa demonstrasi," ucapnya.
Dia melanjutkan, di Makassar dan Jayapura, ada aparat keamanan yang melakukan kekerasan fisik kepada jurnalis. Mereka ditendang hingga dikeroyok.
"Di Makassar, itu ada 3 jurnalis Antara dikeroyok di depan kantor DPRD Sulsel, ditarik dan ditendang itu juga akibat merekam aksi kekerasan aparat kepada massa demonstran. Kemudian ada juga inikata.com itu juga mengalami pemukulan bahkan penganiayaan oleh banyak personel ini akibat dia didapati oleh aparat merekam aksi kebrutalan," tuturnya.
Menurutnya, kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi saat aksi unjuk rasa kemarin mirip dengan aksi 21-22 Mei lalu. Dia menilai, keamanan jurnalis masih sangat rentan dan dibayangi ancaman.
"Kita dibayangi ancaman saat meliput aksi unjuk rasa yang ingin melaporkan sejernih dan seakurat mungkin informasi kepada publik," ucapnya.
Baca juga:
Moeldoko Soal Aksi Represif Polisi ke Mahasiswa: Mereka Punya Batas Kesabaran
4 RUU Ditunda, Politikus PDIP Imbau Demo Berhenti Karena Berpotensi Ditunggangi
LBH Jakarta Buka Posko Pengaduan Mahasiswa Hilang Usai Demo di DPR
Tjahjo soal Pendemo Rusak Bangunan DPR: Tak Masalah, Namanya Emosional
Jalan Depan Gedung Parlemen Masih Ditutup
VIDEO: Yang Tersisa Usai Demo Mahasiswa