Fosil ulin di Kalimantan terpanjang di dunia, kalahkan Thailand
ukuran fosil ulin di Amphoe Ban Tak City Thailand hanya 20 meter. Sedangkan di Kukar mencapai 25 meter.
Fosil pohon ulin sepanjang 25,8 meter yang ditemukan di Desa Purwajaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bisa menjadi fosil ulin terpanjang di dunia. Ukurannya jauh lebih panjang dibanding fosil ulin yang ditemukan Thailand.
"Fosil ulin yang ditemukan di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, melebihi ukuran fosil ulin di Amphoe Ban Tak City Thailand yang hanya 20 meter dan saat ini tercatat terpanjang di dunia," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kalimantan Timur, Fajar saat memaparkan telaah geologis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara, Minggu (12/7). Demikian tulis Antara.
"Fosil ulin sepanjang 25,8 meter itu merupakan temuan langka yang berpotensi menjadi objek wisata berkelas dunia," katanya.
Fosil ulin Purwajaya tersebut, lanjut Fajar, berasal dari proses alam lima sampai 12 juta tahun.
"Selain unik, temuan fosil ulin ini dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran kebumian dan pengembangan desa wisata," ujar Fajar.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Samarinda Made Kusumajaya mengatakan, fosil ulin di Purwajaya bisa ditetapkan sebagai benda cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Tidak semua temuan masa lampau adalah benda cagar budaya tetapi akan dipilah dan karena keunikannya, termasuk fosil ulin ini menjadikannya sebagai benda cagar budaya yang akan ditetapkan lebih lanjut oleh bupati untuk skala kabupaten," ujar Kusumajaya.
"Karena keunikannya, fosil ulin tersebut akan diusulkan menjadi cagar budaya nasional bila hanya terdapat di lokasi tersebut," katanya.