Gara-Gara Pasang Alat Peraga Kampanye di Masjid, Caleg PKS Dipukul Sampai Berdarah
Caleg PKS ini telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe Iptu Ibrahim, mengaku masih melakukan penyelidikan perkara tersebut.
- Gara-Gara Tempat Salat Jumat, Kades di OKU Timur Tusuk Marbot Masjid hingga Kritis
- Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu
- PKS Marah Gara-Gara Calegnya Dipukul Usai Pasang Alat Peraga Kampanye di Masjid: Premanisme!
- Cegah Kecurangan Pemilu, Cak Imin: Rakyat Turun Tangan untuk Mengawasi
Gara-Gara Pasang Alat Peraga Kampanye di Masjid, Caleg PKS Dipukul Sampai Berdarah
Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR Kabupaten Aceh Utara, Denny Safrizal, diduga dipukul seorang pengurus pembangunan masjid di Gampong Keude Simpang Peut, Kecamatan Simpang Kramat, terkait pemasangan alat peraga kampanye (APK) di lingkungan masjid.
Denny merupakan Caleg dari partai PKS. Dia telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.
Kepada polisi, Denny menyebut dipukul oleh Dahlan. Awalnya, dia memasang bendera partai PKS di sana. Lalu Dahlan datang dan meminta bendera diturunkan.
Sempat terjadi adu mulut antara keduanya.
Denny tetap tak menggubris permintaan penurunan bendera yang dipasangnya di lingkungan Masjid Babussalam itu.
Dahlan yang emosi, mengeluarkan parang dan meletakkan di leher Denny.
Kemudian, Dahlan yang diketahui sebagai Ketua Pembangunan Masjid Babussalam Simpang Kramat ini, menonjok bagian muka Denny berkali-kali hingga mengeluarkan darah di hidung.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe Iptu Ibrahim, mengaku masih melakukan penyelidikan perkara tersebut.
“Saksi korban sudah diperiksa. Kita sedang periksa saksi-saksi lain,” katanya, Senin (15/1).
Sementara Dahlan mengaku insiden pemukulan itu berawal dari sikap Denny tak menggubrisnya untuk menurunkan APK yang dipasang di lingkungan masjid.
“Karena kan hal tersebut tidak dibolehkan oleh aturan,”
katanya.
merdeka.com
Mereka lalu bersitegang di sebuah warung kopi tak jauh dari masjid. Peristiwa itu turut disaksikan sejumlah warga.
Denny masih ngotot tak mau menurunkan APK, meski telah ditengahi kepala desa setempat yang turut hadir di sana. Hingga emosi Dahlan tak lagi terkontrol lalu menonjok mukanya.