Heboh Anggaran Rp5,6 Miliar buat Beli Mobil Mewah buat Pimpinan DPRD Bali
Anggaran satu unit Alphard yang diperuntukkan bagi empat pimpinan yakni Rp1,4 miliar.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali menganggarkan Rp5,6 miliar untuk membeli mobil dinas empat pimpinan periode 2024-2029.
Meraka yang direncakan mendapat mobil baru itu adalah ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahadnya alias Dewa Jack serta tiga wakilnya I Wayan Disel Astawa, Ida Gede Komang Kresna Budi dan I Komang Nova Sewi Putra. Keempatnya dianggarakan mendapat mobil jenis Toyota Alphard.
- Diusung PDIP untuk Maju Pilkada Jateng 2024, Berapa Kekayaan Andika Perkasa?
- Mobil Alphard Berpelat DPR di Lokasi Bunuh Diri Brigadir RAT Dipastikan Palsu, MKD Ungkap Pemiliknya
- MKD Duga Plat DPR Mobil Alphard di TKP Brigadir RAT Tewas Bunuh Diri Palsu
- Jelang Lebaran untuk Mudik, Ucok Baba Kegirangan Dapat Tukar Tambah Mobil Agya dengan Mobil Mewah 'Jangan Mengambil Keuntungan'
Sekretaris DPRD Bali, I Gede Indra Dewa Putra mengatakan pengadaan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 20 tahun 2022 tentang Penjualan Barang Milik Negara/Daerah Berupa Kendaraan Perorangan Dinas.
"PP 20 tahun 2022 tentang kendaraan pimpinan, itu lelang syaratnya empat tahun lebih tentang peninggalan barang milik negara atau daerah maupun perseorangan dinas, itu sudah diproses, sudah dilelang," kata Indra, saat ditemui pada Rapat Gabungan Fraksi di Kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (25/11).
Para pimpinan DPRD ini nantinya bakal difasilitasi mobil Toyota Alphard dengan anggaran Rp1,4 miliar per unit.
Menurutnya, pengadaan ini menggantikan mobil dinas sebelumnya yang sudah dilelang. Sebelumnya, Ketua DPRD Bali menggunakan mobil jenis Toyota Camry, sementara Wakil Ketua DPRD Bali menggunakan mobil Toyota Innova.
“Karena nggak ada mobil pimpinan, makanya kita anggarkan. (Mobil sebelumnya) kan sudah dilelang,” jelasnya.
Adapun spek Alphard untuk ketua DPRD memiliki kapasitas mesin 2.700 cc, sementara untuk wakil ketua berkapasitas 2.500 cc. Pengadaan itu tengah diproses.
Sementara, Ketua DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya menerima pengadaan tersebut. Namun, karena sedang pengadaan, dia memahami jika perlu waktu untuk proses pengadaan tersebut.
“Karena sudah dijelaskan, mobil yang dulunya sudah dilelang karena memang sudah tua. Tidak masalah, tapi ini sedang pengadaan,” ujarnya.
Saat ditanya terkait alasannya tidak memilih mobil listrik sebagai langkah mendukung program pemerintah, pria yang akrab disapa Dewa Jack berdalih fasilitas pendukung untuk kendaraan listrik di Bali belum memadai.
“Kita fasilitas untuk itu (kendaraan listrik) kan belum memadai,” ujarnya.