Heboh Video Call Sex Sejumlah Tokoh di Jatim, Pelaku Memeras Korban Jutaan Rupiah
Dalam penelusuran merdeka.com, gambar potongan layar itu disebarkan oleh akun Cindy Aprilia. Akun tersebut baru dibuat pada Februari 2021, dengan menggunakan sejumlah foto profil yang mirip
Tren kejahatan di dunia maya terus berkembang. Beberapa waktu terakhir, masyarakat di Bondowoso dihebohkan dengan kasus beredarnya tangkapan layar yang menunjukkan sebuah video seks dari seorang tokoh pendidikan di Bondowoso. Dalam potongan layar video, nampak sang tokoh melakukan adegan video call sex (VCS) dengan seorang perempuan melalui ponsel masing-masing.
Tak pelak akibat kasus ini, sang tokoh pendidikan itu dicopot dari jabatannya. "Kasihan dia mas, nampak tertekan. Padahal dia orangnya berprestasi dan baik. Jadi korban pemerasan," ujar rekan korban yang enggan disebutkan namanya kepada merdeka.com, Sabtu (12/6).
-
Apa yang diklaim terjadi di video yang beredar? Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
-
Kapan video wawancara tersebut direkam? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video serupa yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa," pada 24 September 2020 silam.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
Dalam penelusuran merdeka.com, gambar potongan layar itu disebarkan oleh akun Cindy Aprilia. Akun tersebut baru dibuat pada Februari 2021, dengan menggunakan sejumlah foto profil yang mirip antara satu foto dengan foto lainnya.
Penelusuran lebih lanjut merdeka.com menemukan hal yang lebih mencengangkan. Akun Cindy Aprilia ini menyebarkan tangkapan layar video call sex (VCS) dari beberapa pejabat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tangkapan layar itu disebarkan di sejumlah group Facebook, lengkap dengan foto akun Facebook pria yang menjadi korban jebakan VCS tersebut. Bahkan ada pula yang disertakan nomor ponsel dari korban jebakan VCS tersebut.
Wartawan merdeka.com mencoba mengkonfirmasi ke akun tersebut. Sembari menolak menyebutkan identitas aslinya, akun Cindy Aprilia mengakui, ada motif pemerasan dalam jebakan VCS yang kemudian direkam dan disebar tersebut.
Kepada merdeka.com, pemilik akun Cindy Aprilia mengklaim memiliki beberapa rekaman video call sex (VCS) dari 6 tokoh atau pejabat publik di Jember. "Kalau kamu mau videonya, satu video saya jual Rp 1 juta," ujar pemilik akun Cindy Aprilia dalam chat tersebut.
Enam tokoh yang terdapat rekaman rekaman VCSnya tersebut, berlatar belakang politikus, pejabat eksekutif dan dosen. Akun tersebut mengakui, juga meminta uang kepada enam pria yang menjadi korban rekaman VCS itu.
"Dari dia saya dapat Rp 4,5 juta, dan dari yang satunya lagi, saya dapat Rp 3 juta," tuturnya sembari menyebut nama dua politikus.
Dua politikus tersebut berasal dari partai yang berbeda, yakni partai Islam dan partai nasional. Selain itu, untuk lebih meyakinkan wartawan merdeka.com, akun Cindy Aprilia kemudian mengirimkan 2 rekaman VCS dari seorang pejabat di Jember.
Selang beberapa jam kemudian, akun Cindy Aprilia benar-benar menyebarkan salah satu dari politikus yang terdapat rekaman video call sex (VCS)nya. "Orang yang aku viralin itu semuanya adalah pejabat. Karena mereka ingkar janji," tutur pemilik akun Cindy Aprilia ini.
Baca juga:
Terpengaruh Video Porno, Siswa Kelas 4 SD di NTT Cabuli Bocah 6 Tahun
Kasus Video Bule Pesta Seks di Bali, Kemenkum HAM akan Panggil Pemilik Vila
Tak Mau Diputus, Pria di Gunungkidul Ancam Sebarkan Video Bugil Sang Mantan
Polisi Kesulitan Indentifikasi WNI dan Bule Bikin Video Pesta Seks di Bali
VIDEO: Video Porno Sengaja Disebar di Media Sosial
Bule Pembuat Video Porno di Bali Ditangkal Masuk Indonesia