Ini kronologi anggota Polisi & TNI terobos Malaysia kejar pembunuh
Aparat Malaysia terkejut karena tiba-tiba belasan orang bersenjata pistol hendak menggeruduk kantor polisi di Tawau.
Sersan Satu Tata Adi Cahyono, anggota Kodim 0911 Nunukan Kalimantan Utara, tewas ditusuk oleh seorang pemuda bernama Syarif. Penyebabnya sepele, cuma gara-gara salah paham dan adu mulut.
Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory menjelaskan pembunuhan itu terjadi saat Sertu Tata pulang dibonceng motor oleh temannya, Selasa (10/3). Rupanya Syarif sudah menunggu di pinggir jalan. Di sana dia memukul Sertu Tata hingga terjatuh.
Pemuda yang bekerja serabutan ini kemudian menusuk Sertu Tata. FL, teman yang membonceng Tata berusaha mencari pertolongan. Namun saat akan dibawa ke puskesmas, Tata keburu meninggal.
Syarif kemudian melarikan diri dan menembus perbatasan Malaysia. Dia bersembunyi di perkebunan Kelapa Sawit di Sebatik yang masuk wilayah Tawau. Jumat (13/3), Polisi Diraja Malaysia menangkap Syarif.
Di tengah proses lobi untuk memulangkan Syarif, tiba-tiba Malaysia mengumumkan ada pelanggaran keimigrasian. 17 WNI menerobos masuk Tawau tanpa izin. Rombongan yang menerobos perbatasan ini terdiri dari 10 anggota Polri, 4 personel TNI, dan tiga warga sipil.
Kepada aparat negeri jiran, personel polisi dan TNI itu mengaku hendak mengejar tersangka pembunuhan yang kabur ke Tawau, Negara Bagian Sabah. Orang yang dicari itu ternyata sedang ditahan Balai Polisi Wallace Bay (setara polsek), seperti dilansir the Star, Minggu (15/3).
Aparat yang ikut dicokok polisi Malaysia semuanya berpangkat rendah dan tidak membawa surat perintah. Mereka mengaku spontan menggeruduk kantor polisi di wilayah Malaysia karena ingin menangkap tersangka. Agaknya peristiwa ini terjadi karena solidaritas rekan-rekan Sertu Tata.
Wakil Inspektur Jenderal Sabah Datuk Seri Noor Rashid Ibrahim mengatakan polisi dan TNI itu dinilai tidak punya maksud buruk dengan masuk secara ilegal ke Malaysia. Kepada penyidik, mereka menyatakan hanya berniat menjemput Syarif untuk dibawa pulang ke Indonesia.
"Namun dalam melakukan penjemputan tahanan itu mereka tidak melalui jalur formal," kata Rashid.
Polis Diraja Malaysia (PDRM) sempat kaget melihat kedatangan polisi dan tentara Indonesia bersenjata lengkap, serta berpakaian preman itu. Tujuh orang dari rombongan mengendarai kapal cepat, sisanya memakai sepeda motor menerobos perbatasan.
Kini, 17 orang itu sudah dipulangkan ke Indonesia. Mabes Polri mengaku hal ini hanya miss komunikasi saja dan tak perlu diperpanjang.
"Tersangka (Syarif) sudah diamankan oleh pihak Diraja Malaysia dan kita sudah koordinasi untuk bisa diserahkan kepada kita guna dilakukan proses lebih lanjut," kata dia.
Sedangkan menurut Kapuspen TNI Mayor Jendral Fuad Basya mengaku tak ada TNI yang ditangkap. Menurutnya, anggota TNI tersebut memang sempat diinterogasi oleh Kepolisian Malaysia. Tapi tak ada penahanan karena masalah sudah jelas.
Mengenai keterlibatan TNI saat mengejar tersangka pembunuh Sertu Tata, Fuad menjelaskan itu hanya karena diminta polisi untuk membantu mengejar. Dengan dipulangkannya 17 orang tersebut, Mabes TNI juga sudah menganggap masalah ini selesai.
"Tidak ada ditangkap, itu ada pembunuhan anggota TNI dan yang bersangkutan lari ke Malaysia. Tentara ini membantu polisi mengejar pelaku," kata Fuad Basya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (15/3).
"Mereka sempat diinterogasi karena izin awalnya polisi yang kan masuk ke Malaysia. setelah dijelaskan sudah selesai, pelaku juga sudah ditangkap," terang dia.
Baca juga:
Ini kronologi anggota Polisi & TNI terobos Malaysia kejar pembunuh
Ini penjelasan Mabes TNI soal anggota buru penjahat terobos Malaysia
Anggota TNI dan Polisi yang ditangkap Malaysia sudah dibebaskan
Menhan Ryamizard dan Menhan Malaysia jenguk pilot TNI AU
Ini kronologi tabrakan 2 pesawat TNI AU di Malaysia
Buru penjahat, 14 anggota Polri dan TNI ditahan otoritas Malaysia
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Bagaimana cara Jenderal Polisi memberikan penghargaan kepada anggota TNI? Dalam kesempatan yang sama, Mathius memberikan penghargaan yang luar biasa kepada anggota Yonif 751/VJS.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.