Ini Penjelasannya Mengapa Bulan Bisa Berbentuk Sabit
Bulan sejatinya memiliki beberapa fase. Setidaknya ada delapan fase.
Ini Penjelasannya Mengapa Bulan Bisa Berbentuk Sabit
Bulan merupakan satelit bumi yang berbentuk lingkaran. Namun objek angkasa tersebut kadang tampil berbeda dengan memperlihatkan bentuk seperti sabit. ini penjelasan di balik bentuk bulan sabit yang perlu kamu ketahui.
- Penjelasan Sains Mengapa Antartika Disebut sebagai Gurun
- Cerita Pilu dari Mampang, Sekeluarga Tewas Terjebak di Atas Kobaran Api Kepung Lantai Bawah
- Sederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
- Asal Muasal & Pengertian Istilah Takjil Berikut Hukum dalam Islam
Bulan sejatinya memiliki beberapa fase, yaitu bulan baru, bulan sabit, bulan sebagian (perbani awal), bulan cembung, bulan purnama, cembung akhir, bulan sebagian (perbani akhir), hingga sabit akhir.
Fase-fase tersebut dipengaruhi oleh rotasi bulan, orbit bulan mengelilingi bumi, dan orbit bumi mengelilingi matahari.
Dilansir dari situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), bulan sabit terdiri dari dua fase yaitu bulan baru menuju perbani awal (waxing crescent) dan sabit akhir jelang bulan baru (waning crescent).
Kemudian karena cahaya matahari memantul pada lebih dari separuh permukaan bulan yang menghadap ke bumi, hal tersebut menimbulkan efek bayangan yang menutupi hampir keseluruhan bentuk bulan. Dari sinilah kita dapat melihat penampakan bulan sabit.
Sedangkan penjelasan mengenai bulan sabit berbentuk 'U' dan 'C' sebenarnya tergantung pada lokasi pengamat saat mengamati aktivitas bulan sebab kemiringan dan poros bumi juga mempengaruhi bulan yang kita lihat.
Bisa jadi di beberapa daerah bulan sabitnya berbentuk 'U' dan di beberapa daerah yang lain berbentuk 'C'.
Ini merupakan pemandangan yang dapat dilihat bergantung pada garis lintang pengamat.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih