Ini Sebaran 9 Korban Pembunuhan Berantai Dukun Aki
Polda Metro Jaya mengungkap sepak terjang tiga tersangka pembunuhan berantai berkedok supranatural atau 'Serial Killer Supranatural'. Ketiga tersangka yakni: Wowon Erawan alias Aki; Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin, diduga telah menghabisi sekurangnya sembilan korban.
Polda Metro Jaya mengungkap sepak terjang tiga tersangka pembunuhan berantai berkedok supranatural atau 'Serial Killer Supranatural'. Ketiga tersangka yakni: Wowon Erawan alias Aki; Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin, diduga telah menghabisi sekurangnya sembilan korban.
Para korban pembunuhan itu tersebar di sejumlah lokasi. Di Bekasi tiga orang, Cianjur empat orang, Garut satu, dan satu orang masih dalam pencarian.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Di mana tradisi menjenguk orang sakit dengan amplop sumbangan ini dilakukan? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
Kasus ini terungkap setelah penemuan lima orang yang tidak sadarkan diri di Bantargebang, Bekasi. "Awal, tiga korban meninggal, satu korban Neng Ayu (5) selamat dirawat, yang satu minum racun juga ternyata sengaja, ternyata ini juga tersangka (M Dede)," jelas Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya ditemukan dua alat bukti yang menunjukkan bahwa kematian ketiga korban di Bekasi, Ai Maimunah (40); Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16), merupakan skenario pembunuhan berencana.
6 Korban Dibunuh di Luar Bekasi
Penyidik kemudian meringkus Dukun Aki dan Duloh di Cianjur. M Dede yang tengah dirawat akibat keracunan juga diketahui ikut terlibat dalam aksi pembunuhan bersama Aki.
"Ternyata kami temuan fakta baru, ada korban lain sebelum TKP Bekasi. Kami dapatkan kesaksian dari salah satu keluarga tersangka. 'Saya juga hampir dibunuh dan melarikan diri kemudian '," ucap Hengki.
"Pengakuan tersangka, mereka sudah bunuh 6 orang di luar TKP Bekasi. saat ini sedang kami selidiki," tambah Hengki.
Berikut daftar enam korban di luar TKP Pembunuhan di Bekasi, yakni empat orang yang ditemukan di tiga lubang di Cianjur, di antaranya Bayu (di lubang pertama), Noneng dan Wiwik ( di lubang kedua), dan Farida (di lubang ketiga).
Satu korban lagi sedang berupaya diungkapkan identitasnya. Korban sempat dihanyutkan ke laut namun ditemukan warga dan akhirnya dimakamkan di Garut. Lalu, ada satu korban lagi yang masih dalam pencarian.
"Ini terus kami selidiki secara berkesinambungan. Karena dari beberapa saksi yang menyatakan 'masih ada teman kami belum jelas di mana', penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri korban penipuan dan lain orangnya ada di mana, apakah di luar negeri atau di dalam," ucap Hengki.
Sebagian Besar Korban Masih Keluarga
Dari total sembilan korban yang dibunuh oleh tiga tersangka, sebagian besar berasal dari keluarga para tersangka. "Istrinya, mertuanya, anaknya. Tapi di sisi lain ada 6 korban meninggal di luar TKP Bekasi adalah TKW yang kirimkan uangnya kepada tersangka," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkap motif dibalik kasus tiga tersangka meracuni sekeluarga di Bekasi. Pelaku menganggap para korban berbahaya, karena mengetahui penipuan mereka.
"Para pelaku mengaku melakukan perjalanan perjuangan pembunuhan. Ternyata korban dibunuh karena para tersangka melakukan tindak pidana lain," kata Fadil saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).
Ketiga tersangka yakni: Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin memutuskan menghabisi nyawa kelima korban demi menutupi penipuan berkedok supranatural meraih kekayaan dari para tersangka.
"Jadi perjalanan pembunuhan ending-nya ambil uang dari orang yang terpedaya. Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui," jelasnya.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 dan Pasal 339 KUHP. Mereka terancam pidana penjara maksimal hukuman mati.
(mdk/yan)