Ini testimoni Sutarman soal ramalan Gus Dur
"Semasa hidup beliau (Gus Dur) tidak mengatakan saya akan menjadi presiden," ujarnya.
Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Sutarman juga hadir dalam Haul ke-4 Gus Dur di Ciganjur. Dalam kesempatan itu dia pun memberikan testimoni soal Gus Dur ketika mengatakan dirinya akan menjadi Kapolri.
"Beliau sangat luar biasa. Kepada saya menyampaikan, Pak Tarman, nanti Pak Tarman akan menjadi Kapolda Metro, setelah itu akan menjadi Kapolri. Alhamdulillah, apa yang beliau sampaikan," ujarnya, Sabtu (28/12) malam.
Benar saja, entah suatu kebetulan atau memang Gus Dur memiliki kelebihan melihat masa depan, pada akhirnya Sutarman benar-benar menjadi Kapolri menggantikan Timur Pradopo, pada Oktober lalu.
"Semasa hidup beliau (Gus Dur) tidak mengatakan saya akan menjadi presiden. Kalau beliau mengatakan, mungkin saya jadi presiden," ujar Kapolri, mantan ajudan Gus Dur, itu.
Berikutnya, dia mengomentari soal jabatan Gus Dur ketika menjadi presiden keempat RI. "Mudah-mudahan ini (pemakzulan Gus Dur) peristiwa yang terakhir. Tidak ada lagi presiden yang dipilih rakyat berhenti di tengah-tengah jabatan," terangnya.
Hal itu akan menjadi tugasnya Kapolri untuk mengamankan, bukan malah setiap hari dirusuhi. "Kritik boleh, sehingga kita mampu membawa bangsa ini. Itu pesan beliau (Gus Dur), dan siapapun presidennya."
Baca Juga:
Ketika ribuan jamaah padati acara Haul Gus Dur ke-4
Yenny: Ilmu Gus Dur sulit dicerna
Seperti Gus Dur, Prabowo berharap Islam Indonesia beri kesejukan
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Di mana Gua Suran berada? Di Kecamatan Jatinom, Klaten, terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Suran.