Jenazah Bayi Kembar Perempuan Ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah Bantul
Sepasang jenazah bayi kembar berjenis kelamin perempuan ditemukan di antara tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, Minggu (17/5). Bayi tersebut diperkirakan baru saja lahir sebelum dibuang ke TPST Piyungan.
Sepasang jenazah bayi kembar berjenis kelamin perempuan ditemukan di antara tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, Minggu (17/5). Bayi tersebut diperkirakan baru saja lahir sebelum dibuang ke TPST Piyungan.
Ketua Paguyuban Warga TPST Piyungan, Maryono menerangkan jika jenazah bayi kembar ini ditemukan pertama kali oleh seorang pemungut sampah bernama Tumiyem. Saat ditemukan kondisi bayi kembar itu sudah tidak bernyawa.
-
Kapan mayat pria tersebut ditemukan? Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam unit apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (22/4) malam.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Kapan bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Di mana penemuan mumi lebah ini terjadi? Lokasi-lokasi ini ditemukan di antara Vila Nova de Milfontes dan Odeceixe, di wilayah pantai Odemira.
"Iya benar untuk bayi diketemukan tadi pukul 10.00 WIB. Kondisi bayinya kembar perempuan ari-ari masih jadi satu. Diketemukan Mbak Tumiyem," ujar Maryono saat dihubungi wartawan.
Maryono menuturkan penemuan berawal saat Tumiyem sedang mengais sampah di TPST. Saat itu dirinya melihat ada kepala bayi di antara tumpukan sampah. Saat diperiksa dan didekati, Tumiyen melihat ada dua jenazah bayi kembar.
Saat melihat sosok jenazah bayi kembar itu, Tumiyem sempat kaget. Setelahnya Tumiyem melaporkan temuannya itu kepada pengelola TPST Piyungan. Kemudian pengelola TPST Piyungan menghubungi pihak kepolisian dan puskesmas.
"Dari pemeriksaan, katanya petugas, bayi waktu dibuang baru 4 jam yang lalu. Mungkin dibuangnya masih hidup tadi waktu diperiksa kurang lebih 4 jam yang lalu. Kembar bayinya," ungkap Maryono.
Dari pemeriksaan diketahui jika kedua bayi kembar itu memiliki panjang sekitar 47-48 cm. Sedangkan berat badan bayi diketahui masing-masing berbobot 2,7 Kg.
Maryono menuturkan jika jenazah bayi kembar itu sempat divisum oleh pihak Puskesmas Piyungan. Setelahnya jenazah bayi kembar itu dimakamkan di pemakaman warga Ngablak.
(mdk/bal)