Kakek tiga cucu cabuli bocah SD di Depok, korban diimingi permen
Bejatnya lagi, tindakan tak senonoh ini dilakukan sudah enam kali terhadap siswi sekolah dasar di Depok.
Sangat bejat tindakan yang dilakukan oleh Rachmat alias Abah. Kakek tiga cucu ini tega mencabuli anak perempuan dibawah umur. Bejatnya lagi, tindakan tak senonoh ini dilakukan sudah enam kali terhadap siswi sekolah dasar di Depok.
Bermula ketika Abah menjemput anak-anak sekolah. Pekerjaan sehari-harinya ini adalah antar jemput anak sekolah pakai mobil. "Pas pulang sekolah dilakuinnya. Sudah enam kali," kata Abah, Selasa (6/3).
-
Siapa yang dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya? Ali Arwin mantan calon legislatif Padang Pariaman dari PBB yang ditangkap polisi akibat melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sejak 2020 dan hingga melahirkan.
-
Apa saja bentuk kekerasan seksual yang bisa dialami anak? Bentuk kekerasan seksualnya pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.
-
Kapan edukasi seksual penting diberikan kepada anak? Edukasi seksual merupakan topik yang penting dalam pengembangan anak-anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah kekerasan seksual pada anak? Peran orang tua sangat besar dalam hal ini, seperti yang diungkapkan oleh Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. “Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Bagaimana cara orang tua memberikan pendidikan seks yang sesuai untuk anak? "Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan," kata Meita. Pendidikan ini harus diberikan dengan cara yang tepat agar anak dapat memahami dan mengaplikasikannya.
Tindakan bejat itu dilakukan lantaran dirinya mengaku khilaf. Namun pengakuan itu tak dipercaya begitu saja. Sekilas tak ada yang menyangka dibalik penampilan yang religius ini, pria paruh baya itu tega melakukan hal tak senonoh pada anak di bawah umur yang usianya sama dengan cucunya.
"Saya khilaf. Cucu saya tiga. Dua perempuan, satu laki-laki," akunya.
Dirinya mengaku tidak pernah menonton atau melihat video porno. Namun tindakan bejat itu diakui karena kekhilafannya. "Enggak pernah nonton. Istri saya masih ada juga. Anak saya tiga," katanya.
Terungkapnya kasus ini bermula dari laporan salah satu orangtua korban. Saat itu salah satu korban dilihat berperilaku aneh sehingga ditanyakan oleh orangtuanya. "Korban menceritakan kejadian itu pada orangtuanya kemudian orangtua melapor ke polisi," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana.
Korban sementara ini diketahui berjumlah dua orang. Usianya lima dan tujuh tahun. Keterangan korban masih terus didalami. Diakui ada kesulitan dalam meminta keterangan korban karena kondisi psikologisnya. "Korban kan masih anak-anak sehingga ketika menceritakan tidak akan sama ketika dengan penyidik dan orangtua. Oleh karena itu kami mohon adanya pendampingan," tukasnya.
Sebelum dicabuli, korban diimingi makanan dan permen. Kemudian barulah pelaku melancarkan tindakan bejatnya. Saat ini pelaku diamankan di POlresta Depok untuk dimintai keterangan intensif. Pelaku dijerat Pasal 83 UU No 35 tahun 2014 tentang Pencabulan Anak Dibawah Umur.
"Ancaman diatas lima tahun," ujarnya.
Baca juga:
Sering diajak nonton film porno, bocah 8 tahun cabuli 6 anak di bawah umur
Guru mesum malapetaka masa depan anak bangsa
Pura-pura minta dipijat, pelatih atlet SKOI Kaltim diduga cabuli siswinya
KPAI prihatin angka kejahatan seksual pada anak di Jatim masih tinggi
Suara gaduh dan jemuran hilang awal terungkapnya 11 pemuda cabuli 2 gadis