Kapal Evelyn Berpenumpang Puluhan Orang Terbalik di Riau, 5 Orang Dilaporkan Tewas
Kapal itu bertujuan ke Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Penumpang kapal tersebut sekitar 51 orang.
Kapal SB Evelyn Calisca mengalami kecelakaan laut di Perairan Indragiri Hilir Riau Kamis (27/4). Lima orang penumpang dilaporkan meninggal dunia.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Norhayat mengatakan, kapal itu bertujuan ke Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Penumpang kapal tersebut sekitar 51 orang.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
"Iya benar kejadiannya. Saya masih dalam perjalanan menuju lokasi," kata Norhayat
Kapal SB Evelyn Calisca kecelakaan sekitar pukul 10.40 WIB. Kapal kecelakaan di perairan Indragiri Hilir. Kapal itu sendiri dinahkodai Samran dengan lima anak buah kapal (ABK). Penumpang sendiri terdiri dari 45 orang dewasa dan 6 anak-anak.
"Informasinya kapal itu berpenumpang puluhan penumpang," jelas Norhayat.
Norhayat menjelaskan, butuh waktu 3 jam perjalanan menuju lokasi kejadian dengan kapal cepat Polairud. Dia membawa anak buahnya untuk misi penyelamatan.
"Mohon doanya, kami masih dalam perjalanan," jelasnya.
(mdk/bal)