Kasus Gizi Buruk di Kota Serang Meningkat 100 Persen
Dinas Kesehatan Kota Serang mencatat ada 102 kasus gizi buruk yang tersebar di sana. Data tersebut menurut Dinkes, mengalami kenaikan sebesar 100 persen dibanding tahun lalu. Di mana tahun 2018 jumlah kasus gizi buruk hanya 51 kasus.
Dinas Kesehatan Kota Serang mencatat ada 102 kasus gizi buruk yang tersebar di sana. Data tersebut menurut Dinkes, mengalami kenaikan sebesar 100 persen dibanding tahun lalu. Di mana tahun 2018 jumlah kasus gizi buruk hanya 51 kasus.
Sementara, untuk data balita penderita stunting di Kota Serang sebanyak 2.543 kasus. Data ini masih sama dengan jumlah kasus stunting pada tahun lalu.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Di mana Gulai Siput Sedut berasal? Gulai Siput Sedut adalah kuliner khas Melayu, tepatnya di daerah Tanjung Pinang, Batam, dan Karimun di Kepulauan Riau.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
"Angka gizi buruk 102, untuk stunting 2.543 dibanding tahun 2018 data gizi buruk tahun ini meningkat dibanding tahun lalu kan hanya 51 kalau stunting itu masih sama," kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Serang, Lenny Suryani saat di konfirmasi, Jumat (6/12).
Disampaikan Lenny, banyak faktor yang menjadi penyebab angka gizi buruk dan stunting masih tinggi di Kota Serang, mulai dari faktor ekonomi keluarga, pola asuh yang salah dan lingkungan yang kurang sehat.
"Penyebab gizi buruk itu banyak faktor, bisa karena ekonomi, pola asuh dan lain-lain. Kota serang yang paling banyak di kecamatan Kasemen sebanyak 42
Kita akan validasi lagi akhir tahun bisa naik bisa juga kurang," katanya.
Dia pun merasa heran terjadi kenaikan karena sejauh ini menurutnya, Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan beberapa langkah intervensi di antaranya melakukan program pemberian makanan tambahan bagi penderita gizi buruk dan kurang gizi, pemberian tablet tambahan darah preventifnya untuk remaja puteri terutama ibu hamil dan pelatihan kader posyandu penanganan gizi buruk di setiap kelurahan.
"Target tahun 2022 setidaknya sudah bisa ditekan turun intervensi mulai sekarang lebih intens," katanya.
Baca juga:
Pemkab Garut Dapat Bantuan Rp44 M untuk Turunkan Angka Stunting
Mencegah Stunting dan Gizi Buruk di Amurang Barat
Mendagri Tito akan Libatkan Ibu-ibu PKK Cegah Stunting
Tak Bisa Dirawat RS Karena Masalah Ekonomi, 2 Anak Gizi Buruk Dievakuasi Bupati Sikka
Jokowi Minta Anggaran Kesehatan Rp132 Triliun Fokus Tangani Gizi dan Cegah Penyakit
UNICEF ungkap 40 Persen Anak di 3 Negara Asia Tenggara Kurang Gizi karena Mi Instan