Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Sejak Januari-Oktober 2023, tercatat ada 197 kasus kekerasan yang sudah terjadi di daerah ini.
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT
Kabupaten Bekasi menduduki peringkat pertama jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tingkat Jawa Barat. Sejak Januari-Oktober 2023, tercatat ada 197 kasus kekerasan yang sudah terjadi di daerah ini.
"Kasus kekerasan baik pelecehan seksual di Kabupaten Bekasi tahun 2023 penyumbang tertinggi, kasus kekerasan tersebut meliputi untuk perempuan maupun anak," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi, Ani Gustiani, Rabu (4/10).
- 8 Cara Mengajari Anak agar Terlindungi dari Pelecehan dan Kekerasan Seksual
- Pengakuan Kepsek Cabuli 13 Murid Paskibra: Dendam karena Pernah Dilecehkan Saat SD
- Pemuda di Pademangan Tikam Pacar 'Sesama Jenis' Kesal Setahun Dijadikan Budak Seks
- Kisah Pemijat Difabel Netra yang Rawan Pelecehan hingga Penipuan, Berharap Kehadiran Negara
Dari ratusan kasus kekerasan itu, 194 di antaranya masih dalam penanganan. Data itu berdasarkan laporan layanan atau pelayanan aduan masyarakat 24 jam.
"Kasus-kasus itu ada yang sudah tuntas, ada juga yang sedang diproses, karena bicara kasus penyelesaiannya tidak cuma sekali dan dua kali pertemuan saja, bisa berbulan-bulan dan bahkan bisa bertahan-tahun," ucapnya.
Dari ratusan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, paling tinggi yang dilaporkan adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kemudian di posisi kedua yakni kasus pelecehan seksual.
Menurut Ani, ada dua kemungkinan angka kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Bekasi menjadi yang terbanyak dari daerah lain di Jawa Barat. Yakni masyarakat saat ini sudah berani melaporkan kekerasan yang dialaminya, serta meningkatnya jumlah penduduk.
"Sehingga dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi masyarakat, jadi ada dua kemungkinan. Karena kita gencar mensosialisasikan juga, sehingga ketika ada korban, saat mengalami pelecehan dan kekerasan, korban bisa langsung melapor melalui hotline kita baik ke UPTD dan DP3A,"
kata Ani.
Dikatakan Ani, pihaknya telah berkordinasi dengan dinas terkait untuk menjalankan program yang langsung menyentuh masyarakat, serta mensosialisasikan bahaya kekerasan kepada masyarakat.
"Kita sudah mensosialisasikan kepada anak dan perempuan di Kabupaten Bekasi untuk mendapatkan hak-haknya. Untuk perempuan juga ada program yang disiapkan untuk meningkatkan keterampilan dan keuntungan di sektor UMKM, ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat," ungkapnya.