Kasus pembacokan pelajar SMA di Yogyakarta, 9 orang jadi tersangka
Kasus pembacokan pelajar SMA di Yogyakarta, 9 orang jadi tersangka. Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan, saat ini ke 9 tersangka sudah dititipkan ke Rumah Tahanan Negara kelas IIB Bantul. Mereka semua masih di bawah umur.
Polres Bantul terus mengembangkan kasus pembacokan yang melukai sejumlah siswa SMA Muhammadiyah I. Setelah sebelumnya menangkap 8 orang, polisi kembali membekuk dua pelaku lainnya.
"Total ada 10 yang ditangkap. Tapi 9 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kita masih dalami peran masing-masing. Dari keterangan antar pelaku masih belum sama," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, Kamis (15/12).
Anggaito mengatakan, saat ini ke 9 tersangka sudah dititipkan ke Rumah Tahanan Negara kelas IIB Bantul. Sedangkan satu tersangka dengan inisial Cb masih menunggu kedatangan orangtua.
"Orangtuanya masih perjalanan dari Surabaya menuju ke sini,"kata Anggaito.
Anggaito menambahkan para tersangka yang ditangkap adalah Sl, warga Jogokaryan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Ef, warga Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Dd, warga Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Pr, warga Kasihan, Bantul, serta Cb, warga Suryoputran, Kota Yogyakarta.
"Semua tersangkanya masih di bawah umur," terang Anggaito.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rombongan pelajar SMA Muhi menjadi korban penyerangan dan pembacokan oleh serombongan orang tak dikenal di Jalan Imogiri-Panggang, Senin (12/12). Para pelajar SMA Muhi ini diserang saat dalam perjalanan pulang usai berlibur di Pantai Ngandong, Gunungkidul. Akibatnya tujuh orang pelajar SMA Muhi mengalami luka-luka. Bahkan seorang siswa bernama Adnan Wirawan Ardiyanta (16) pelajar kelas X IPS 2 SM Muhi tewas pada Selasa (13/12) pukul 19.30 WIB setelah mengalami luka tusuk di bagian perut yang merobek ginjalnya.
Polisi kembali tangkap 3 pelaku penyerangan rombongan pelajar Muhi
Polisi akui tak mudah cari provokator penyerangan Polsek Sabu Barat
Saat kantornya diserang massa, Kapolsek Sabu Barat sedang berobat
7 Pelajar di DIY dibacok sekelompok orang bercadar pakai pedang
Penikam 8 warga Bandung sempat diamuk warga dan kini sudah tersangka
Penikam 8 warga Bandung pernah tusuk orangtuanya
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.