Keluarga korban mutilasi wanita hamil minta pelaku dihukum berat
"Kami minta pelaku dihukum berat bila perlu dihukum mati," kata salah satu keluarga korban, Sanin.
Sanin (45), kakak korban mutilasi Nur Astiyah, mengharapkan pelaku mendapat hukuman berat karena melakukan kejahatan tidak berperikemanusiaan.
"Kami minta pelaku dihukum berat bila perlu dihukum mati," kata Sanin, di kediamannya di Desa Kadu Jajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Rabu (20/4).
Sanin mengaku dirinya tidak tahan melihat jasad adiknya, Nur Astiyah dimutilasi hingga tubuhnya terpotong-potong. Menurutnya, pembunuhan itu lebih sadis, terlebih adiknya itu sedang hamil sekitar tujuh bulan.
Dia meminta pelaku segera menyerahkan diri. Sehingga jasad adiknya cepat dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.
Lebih jauh Sanin membenarkan korban mutilasi di rumah kontrakan di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang itu benar adiknya Nur Astiyah. Karena mengenali daster yang ditemukan di sungai.
Saat ini, mayat adiknya belum bisa dibawa pulang karena masih dilakukan sampel darah untuk mencocokan DNA di RSUD Tangerang.
"Kami minta pelakunya dihukum berat," pintanya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Saida (56) orangtua Nur Astiyah mengatakan pihaknya berharap pelakunya itu dihukum berat karena anaknya itu sebagai tulang punggung keluarga.
"Kami tidak menyangka anaknya itu yang sudah berbadan dua tewas dan sangat mengerikan dengan cara dimutilasi," ucapnya.
Saida berharap anaknya itu bisa segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dikebumikan. Selain itu, Saida minta pelaku mutilasi segera ditangkap petugas dan dihukum seberat-beratnya.
"Kami sebelumnya memiliki firasat buruk setelah menerima telepon seluler dari Nur, namun tiba-tiba foto korban yang tergantung di dinding rumah terjatuh," tutupnya.
Baca juga:
Polisi tes DNA anak pertama wanita hamil dimutilasi di Cikupa
Pelaku mutilasi wanita hamil kabur ke Palembang
Wanita hamil dimutilasi pakai gergaji karena tulang terpotong rapih
Polisi periksa 18 saksi usut kasus mutilasi wanita hamil
Kisah di balik kasus mutilasi di Tangerang
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Kenapa mimpi keguguran bisa terjadi pada ibu hamil? Ada banyak alasan untuk menjadi stres selama kehamilan. Sebagai contoh, perasaan prihatin tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi, sehingga menyebabkan masalah gangguan tidur dan pikiran menjadi negatif.
-
Siapa saja ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan? Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Apa yang terjadi pada wanita tua tersebut? ID, wanita berusia 54 tercebur sumur kerek sedalam 25 meter. Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.