Keluarga Korban Penculikan & Pemerkosaan di Kendari Minta Pelaku Dihukum Mati
Dia mengatakan, pelaku kejahatan yang tidak bermoral itu, harus dihukum seberat mungkin dan bila perlu hukuman mati. Apalagi pelaku saat menjadi buronan, banyak orang tua di Kendari yang memiliki anak perempuan takut menyuruh anaknya keluar rumah karena khawatir menjadi incaran pelaku penculikan tersebut.
Keluarga sejumlah korban penculikan dan pemerkosaan anak meminta kepada majelis hakim militer di Makassar agar pelaku atas nama Adrianus Pattian (25) dihukum seberat mungkin atas perbuatan dilakukan selama ini.
"Kami mewakili keluarga korban penculikan dan pelecehan seksual anak di bawah umur, meminta agar pelaku kejahatan bernama Adrianus Pattian dihukum seberat mungkin sesuai dengan perbuatan yang sifatnya bukan lagi manusia benar-benar dihukum seberat-beratnya," kata Apriansyah, salah satu dari keluarga korban, di Kendari, Kamis (2/5).
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Siapa yang bisa memberikan manfaat pelukan pada anak? Pelukan bisa memperbaiki mood anak dan mengurangi perasaan cemas serta stres yang mungkin mereka alami. Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh si kecil, tetapi juga oleh ibu atau orang yang memberikan pelukan.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berperan dalam mewariskan sifat-sifat tertentu kepada anak? Setiap orang memiliki dua alel untuk setiap sifat, satu dari ibu dan satu dari ayah.
Dia mengatakan, pelaku kejahatan yang tidak bermoral itu, harus dihukum seberat mungkin dan bila perlu hukuman mati. Apalagi pelaku saat menjadi buronan, banyak orang tua di Kendari yang memiliki anak perempuan takut menyuruh anaknya keluar rumah karena khawatir menjadi incaran pelaku penculikan tersebut.
Terduga penculik dan pemerkosa anak di bawah umur Adrianus Pattian (25), mantan prajurit Batalion 725 Woroagi berpangkat Prada itu telah diringkus tim gabungan TNI dan Polri pada Rabu (1/5) sekitar pukul 10.45 WITA, di Jalan Jati Raya, Kelurahan Wawanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, setelah menjadi buronan selama beberapa hari.
Kepala Penerangan Korem 144 Haluoleo Mayor Arm Sumarsono menjelaskan, setelah pelaku Adrianus tertangkap pada hari itu juga langsung diterbangkan ke Makassar atas perintah Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Makassar.
Menurut Sumarsono, Adrianus akan menjalani pemeriksaan intensif agar cepat menjalani hukuman sesuai dengan tindak kejahatan yang dilakukan di peradilan militer. Adrianus juga terbilang sudah beberapa kali melakukan kejahatan berbeda dalam dua tahun terakhir. Belum sempat diproses hukum, Adrianus melarikan diri, sehingga harus dibawa ke Makassar.
"Sesuai dengan perintah Panglima karena agar proses hukum lanjutannya di sana. Karena dua tahun sebelumnya waktu proses hingga DPO dia lari," ujar Sumarsono seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Adrianus ditangkap di Jalan Jati Raya, Kota Kendari setelah kabur selama tiga hari. Selama pelarian, Adrianus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mulai dari sembunyi di hutan Nanga-Nanga, di Kelurahan Baruga, dan terakhir di Jalan Jati Raya, Kecamatan Kadia.
Banyak pihak mengatakan perilaku Adrianus dinilai sangat biadab, menculik anak kecil yang masih duduk di sekolah dasar dan melakukan pelecehan seksual hingga korban harus dirawat di rumah sakit. Terhitung ada tujuh anak masih sekolah dasar yang semua berjenis kelamin perempuan menjadi korban penculikan dan kekerasan seksual oleh pelaku.
Baca juga:
Fakta Kasus Paedofil Adrianus Pattian di Kendari, Diduga Punya Ilmu Hitam
Jejak Hitam Adrianus Pattian, Pecatan TNI Pemerkosa Anak di Kendari
Menculik dan Memerkosa di Waktu Berurutan, Pecatan TNI Diduga Anut Ilmu Hitam
Aksi Heroik Mengejar Pecatan TNI Pemerkosa Bocah di Kendari Dikenal Jago Lari
Pecatan TNI yang Culik 6 Bocah di Kendari Tak Pernah Hadiri Sidang Militer
Kronologi Pecatan TNI di Kendari Culik 6 Bocah