Kesaksian Korban Selamat dari Maut Usai Kapal Terbalik di Sungai Bengawan Solo
Beberapa penumpang selamat bercerita kronologi perahu sebelum terbalik di Sungai Bengawan Solo, di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Arus sungai yang deras diduga menjadi penyebab utama perahu itu terbalik.
Beberapa penumpang selamat bercerita kronologi perahu sebelum terbalik di Sungai Bengawan Solo, di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Arus sungai yang deras diduga menjadi penyebab utama perahu itu terbalik.
Mat Sarmuji (56), salah satu warga Kecamatan Rengel, Tuban yang menumpangi perahu itu mengaku jika sebelum terbalik, sang juru mudi sudah merasakan derasnya air sungai. Bahkan, juru mudi tersebut terlihat berencana membatalkan penyeberangan saat sudah berada di tengah sungai.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal yang membawa artefak tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Namun sayang, niat kembali itu rupanya sudah keburu insiden kecelakaan. “Perahu hendak balik, depannya kena arus dan terbalik,” ungkapnya.
Mengetahui hal itu, dirinya pun hanya bisa pasrah. Apalagi, ia tak mampu berenang lantaran derasnya arus waktu itu. Ia pun memilih terbawa arus, hingga akhirnya ia bisa berada di tepi sungai dan ditolong warga sekitar.
“Arusnya deras. Ngatut banyu (mengikuti arus sungai) dan Alhamdulillah selamat,” terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Arif Dwi Setiawan (39). Ia mengaku bersyukur masih bisa selamat dari kejadian yang dapat merenggut nyawanya tersebut. “Alhamdulillah, bisa selamat,” ungkapnya
Pria asal Kecamatan Rengel itu menceritakan, ketika perahu yang ditumpanginya terbalik. Seketika, dirinya langsung tersapu oleh derasnya arus sungai.
Ia pun berusaha berenang dan berteriak sekuat tenaga untuk minta tolong ketika berada di tengah sungai. Beruntung, suara itu didengar orang yang berada di atas perahu penambangan pasir yang ada di sekitar lokasi.
“Saya ditolong penambang pasir dan dilempar tali. Terus saya pegang tali itu, dan bisa selamat,” ungkapnya.
Sebelumnya, perahu penyeberangan berpenumpang belasan orang terbalik dan tenggelam di Sungai Bengawan Solo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (3/11) sekitar pukul 09.30 Wib.
Kejadian tersebut bermula ketika perahu penyeberangan itu bersandar dari tambangan di Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Perahu terbuka itu dikemudikan oleh Kasiyan (65) warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Kemudian, perahu penumpang itu menyeberang menuju arah Kanor Bojonegoro dan ketika sampai ditengah Sungai Bengawan Solo mengalami oleng hingga perahunya terbalik karena derasnya arus sungai.
“Pengemudi perahu tidak mempertimbangkan arus sungai yang deras sehingga pada saat akan menyeberang perahu tersebut terbalik di tengah sungai," jelas Kapolres Tuban AKBP Darman.
Lebih lanjut, berdasarkan data dari BPBD Tuban mencatat ada 10 penumpang perahu yang ditemukan dalam kondisi selamat, pada siang hari.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Kepolisian juga masih terus melakukan pencarian korban tenggelam dengan menyusuri sungai dari titik perahu terbalik hingga sepanjang 4,7 kilometer.
Baca juga:
Perahu Penyeberangan Terbalik di Tuban, 8 Penumpang Hilang
Bertambah 2, Total 10 Korban Perahu Terbalik di Tuban Ditemukan Selamat
Basarnas Palangka Raya Temukan Bangkai Kapal Diduga KM Putri Ayu 3 Terbalik
Perahu Terbalik Dihantam Ombak Besar di Jembrana, Seorang Nelayan Hilang
DKP Jateng Dapati Pengelola Waduk Kedung Ombo Modif Perahu Bantuan jadi Wisata
Sampan Membawa 4 Warga Kapuas Kalteng Tenggelam, 2 Korban Tewas