Kritisi Demo Mahasiswa, Kemendikbud Minta Dalami Dulu Isi UU Cipta Kerja
Apalagi, lanjut Nizam aksi demonstrasi di tengah pandemi Covid-19 cukup mengkhawatirkan akan munculnya klaster baru. Kendati begitu, pihaknya tetap mengapresiasi para mahasiswa yang sensitif dengan isu-isu kekinian. Terlebih lagi pada isu-isu yang dianggap strategis.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Nizam mengkritisi aksi sejumlah mahasiswa yang hari ini turun menolak Undang-Undang Cipta Kerja atau Ciptaker. Menurut dia mestinya para mahasiswa jangan asal ikut aksi, namun mereka harus lebih dulu mengkaji isi UU tersebut.
"Mestinya kampus sebagai pusat intelektualitas bangsa melakukan telaah kritis atas produk-produk perundangan dan menyampaikannya ke DPR dan pemerintah, bila perlu melalui jalur hukum seperti MK (judicial review). Mestinya mendalami dulu isi RUU-nya. Tidak asal turun ke jalan," tegas Nizam saat dihubungi wartawan, Kamis (8/10).
-
Di mana Universitas Terbuka menjangkau calon mahasiswa? Salah satunya kami mengikuti acara KLBB yang digelar selama dua hari ini.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
Apalagi, lanjut Nizam aksi demonstrasi di tengah pandemi Covid-19 cukup mengkhawatirkan akan munculnya klaster baru. Kendati begitu, pihaknya tetap mengapresiasi para mahasiswa yang sensitif dengan isu-isu kekinian. Terlebih lagi pada isu-isu yang dianggap strategis.
"Saya sangat mengapresiasi adik-adik mahasiswa yang peka terhadap isu-isu strategis di masyarakat. Tapi alangkah jauh lebih produktif kalau gerakannya adalah gerakan intelektualitas. Kajian kritis objektif dan memberikan opsi solusi yg lebih baik," Nizam mengharapkan.
Terakhir, Nizam menegaskan bahwa klaster pendidikan telah dicabut dari UU sapu jagat tersebut.
"Yang jelas untuk isu pendidikan dan pendidikan tinggi sebetulnya sudah aman, karena UU klaster pendidikan sudah dikeluarkan dari RUU Ciptaker," pungkas dia.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)