Kronologi isi daya laptop bayar Rp 400 ribu versi Restoran Marche
"Ibu Leoni beserta teman-temannya menyetujui adanya biaya listrik Rp 400 ribu sesuai regulasi yang berjalan."
Seorang pelanggan Retoran Marche di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, protes akibat dikenakan tarif mahal saat mengisi baterai laptop. Hal itu terjadi pada tanggal 23 Maret 2015. Namun, karena pelanggan mengaku sebelumnya tidak mendapat pemberitahuan, akhirnya pelanggan terlepas dari tagihan itu.
Berdasarkan setruk pembayaran yang diunggah Leonita Julian dalam akun path @leonisecret, terlihat biaya charger Rp 400.000. Leonita merasa heran dengan tarif yang terbilang tak masuk akal itu.
"Ini serem amat, Ngecharge laptop di Marche PS, tau2 kena biaya listrik gede 400 rb," tulis dia, Sabtu (4/4).
Menanggapi pemberitaan tersebut, pihak Restoran Marche pun akhirnya memberikan tanggapannya. Juru bicara Restoran Marche Plaza Senayan, Stella Clarissa Valerina membenarkan bahwa Leonita Julian beserta teman atau rekan kerjanya yang berjumlah sekitar 10 orang mendatangi Restoran Marche pada tanggal 23 Maret 2015.
"Mereka ingin melakukan meeting sekitar pukul 17.00 WIB. Ibu Leoni beserta teman atau kerabat kerja menanyakan kabel roll listrik agar ibu leoni beserta teman dapat menggunakannya untuk charge laptop," papar Stella dalam rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (4/4).
Atas permintaan tersebut Manajer Restoran Marche Plaza Senayan yang bernama Adhon menemui Leonita untuk membicarakan mengenai pemakaian listrik. "Adapun hal ini dibicarakan dengan alasan yang menggunakan laptop berjumlah lebih dari 5 orang dan kami memberikan fasilitas ruangan. Kami membawa ibu Leoni beserta teman–temannya mengelilingi beberapa ruangan yang bisa digunakan untuk meeting. Akhirnya mereka memilih ruangan Hen House yang berletak di lantai 1 restoran kami," papar Stella.
Setelah memilih ruangan, Leonita tak lupa untuk meminta kabel roll listrik. Hal ini pun dipenuhi pihak restoran setelah Leonita dan rekan-rekannya menyetujui perihal biaya yang akan dikenakan pihak restoran.
"Adapun pembicaraan yang telah kami bicarakan, Ibu Leoni beserta teman-temannya menyetujui akan adanya biaya listrik yang berjumlah Rp 400.000 untuk 2 jam pertama dan 1 jam berikutnya dikenakan biaya Rp 150.000 sesuai dengan regulasi yang berjalan untuk penggunaan ruangan private. Untuk ruangan yang digunakan Ibu Leoni pun kami tutup sementara (close for public) selama mereka meeting agar ruangan dapat digunakan secara private," jelas Stella.
Stella berharap tidak ada lagi kesalahpahaman terkait pengenaan tarif listrik di restorannya. "Semoga dengan penjelasan ini diharapkan tidak ada kesalahpahaman lagi mengenai penggunaan charge listrik di Marche Restaurant," tutup Stella.
Baca juga:
Heboh, isi baterai laptop di Marche Restaurant bayar Rp 400 ribu
Pasang tarif Rp 400 ribu isi baterai laptop, ini pembelaan Marche
Marche, rumah makan pasang tarif isi baterai tak masuk akal
YLKI: Tarif Rp 100 ribu isi daya laptop itu setengah pemerasan
'Isi daya laptop di restoran listriknya tidak seperti pasang AC'
Tips hindari bayar mahal pakai fasilitas restoran
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dijual warga Baduy saat jalan kaki ke Jakarta? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Apa yang dijual oleh Rohman di Bandung? Sejak tahun 1972, Rohman, pendiri Es Cendol Elizabeth sudah berjualan es cendol keliling menggunakan gerobak.
-
Ayam Goreng Mbah Tumbu dijual dimana? Warung Ayam Goreng Mbah Tumbu terletak di Ngebrak Barat, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa saja yang ditawarkan di warung ini? “Jadi warungnya ini sangat unik ya, yaitu berada di tengah sawah dan di pinggir Sungai Cihonje,” kata seorang kreator video di kanal Youtube Baraya Sumedang, dikutip Merdeka.com, Minggu (21/7) Mak Edah sedang menyiapkan api di pawon hawu untuk menggoreng bala-bala. Menyantap Jajanan di Tengah Sawah dan Pinggir Sungai Daya tarik alam khas pedesaan memang ditawarkan di warung tersebut. Menyantap jajanan akan terasa sangat syahdu, terlebih jika padi di sekitar sawah belum dipanen.Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.