Kronologi Konflik Desa Wadas Versi Polisi
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, kejadian berawal pada 29 Oktober 2018, dilakukan pembangunan bendungan yang hingga kini belum terselesaikan.
Mabes Polri menjelaskan terkait permasalahan yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa (8/2). Pada saa itu, dilaksanakan kegiatan pengamanan di lokasi pertambangan tanah, sejak pukul 07.00 Wib sampai dengan selesai.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, kejadian berawal pada 29 Oktober 2018, dilakukan pembangunan bendungan yang hingga kini belum terselesaikan.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo, Pekalongan akibat hujan deras? Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa yang dilakukan warga Desa Mliwis saat Nyadran? Ratusan warga di sana berkumpul dan makan bersama di area makam leluhur. (Foto: YouTube Liputan6) Tradisi berkumpul bersama itu sudah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Mereka berkumpul di kompleks dengan membawa berbagai jenis makanan seperti jajanan pasar, kuliner tradisional, hingga ingkung ayam jago yang dibawa menggunakan tenong, sebuah tempat makan yang terbuat dari anyaman bambu.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
Hal itu dikarenakan adanya gugatan pada 23 Juli 2021, dari Warga Desa Wadas, terhadap pemerintah Provinsi Jawa Tengah ke PTUN Semarang. Gugatan itu terkait dengan pembaruan penetapan lokasi pengadaan tanah bagi pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
"Jadi di Kabupaten Purworejo dan Wonosobo, Jawa Tengah. Terhadap gugatan perwakilan Desa Wadas, diputus oleh PTUN Semarang dengan putusan nomor 68/J/PU2021/PTUN/SMG, tanggal 30 Agustus 2021, yang berisi menolak seluruh gugatan dari perwakilan warga Desa Wadas dan menghukum para penggugat," kata Ramadhan dalam konferensi pers, Rabu (9/2).
Kemudian pada 6 Desember 2021, dilakukannya mediasi antara warga yang pro dan juga kontra. Mediasi itu dilakukan di Kantor BPN Jawa Tengah. Selanjutnya, pada 4 Januari 2022, Kapolda Jateng, Gubernur serta Pangdam membentuk sebuah tim untuk menyelesaikan kasus bendungan Wadas tersebut.
"Kemudian adanya permintaan bantuan pengamanan pengukuran yang berasal dari Kementerian PUPR dengan surat nomor UM0401AG3.4/45 tanggal 3 Febuari 2022 dan Kementerian ATR/BPN Kabupaten Purworejo dengan surat AT.02.02344-3306-II, 2022 tanggal 4 Febuari 2022," ujarnya.
Lalu, pada 8 Febuari 2022 dilaksanakan lah kegiatan pengamanan serta pengukuran lokasi tambang itu. Akan tetapi, kegiatan pengamanan itu sendiri sudah dilakukan sejak 6 Febuari 2022, dengan mengadakan rapat persiapan yang dipimpin oleh Kapolda bersama Pemprov, BPN dan BBWSO.
"Itu tahapannya dilakukan pengecekan perlengkapan personel pengamanan yang tentu mengikuti prokes ya, melakukan Swab dan PCR terhadap seluruh personel BKO dengan hasil negatif sebanyak 198 personel. Jadi kita tetap mengikuti protokol kesehatan ya," ucapnya.
"APP atau arahan telah disampaikan Bapak Kapolda Jawa Tengah, pada saat apel pengamanan. Kemudian pada tanggal 7 Febuari 2022, dilakukan ektikal flur game di Polres Purworejo. Kemudian tahapan telah dilakukan dan dilakukan juga pembagian tugas oleh masing-masing tim, telah melakukan tahapan-tahapan pengamanan," sambungnya.
Kemudian, dalam tahapan melakukan negosiasi kepada masyarakat yang kontra. Satgas pengamanan juga melakukan pendampingan menuju objek pengukuran yang sudah ditentukan bersama tim pengukur sampai dengan selesai.
"Terhadap kelompok-kelompok yang kontra, dan memprovokasi warga yang diukur bidang tanahnya. Satgas Gakkum melakukan pengamanan, kemudian dijelaskan tentang perkembangan situasi dan Satgas Polda Jawa Tengah terus melaksanakan pengamanan pengukuran yang dilakukan oleh Tim Pengukur dari BPN, BBWSO, Dinas Pertanian dan Kemenko Marves," jelasnya.
"Selain itu juga dilakukan pendampingan untuk memastikan tidak pengguna kekerasan atau pun pelanggaran personel Satgas yang melaksanakan Pam (pengamanan)," tambahnya.
Ramadhan menyebut, seluruh tim pengukur dan Satgas pengamanan pada pukul 17.00 Wib, meninggalkan area Desa Wadas dengan lengkap dan aman.
Jenderal bintang satu ini pun menegaskan, selama pelaksanaan pengukuran tahap I tidak ada terjadi kekerasan anggota Polri kepada masyarakat dan kegiatan berjalan lancar.
"Beberapa hasil kegiatan yang dilakukan, yaitu terlaksananya pendampingan oleh Tim BPN, BBWSO, Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo dan Kemenko Marves yang berjalan aman dan kondusif," tegasnya.
Untuk hasil pengukuran pada saat itu, sebanyak 144 bidang telah diukur dengan target 150 bidang. Lalu, untuk sisanya itu dilakukan pada hari berikutnya.
"Kemudian pada kegiatan tersebut, tim mengamankan beberapa orang. Tentu pada saat pengamanan, beberapa orang yang diamankan dilakukan swab Covid-19 dan didapat dari warga yang terkonfirmasi Covid, sehingga menjalani isolasi terpusat dan saat ini beberapa warga yang diamankan karena sesuatu hal," ungkapnya.
Ia pun memastikan, untuk mereka yang awalnya sempat diamankan. Saat ini sudah dikembalikan kepada pihak keluarganya masing-masing.
"Saat ini semuanya sudah dikembalikan ke keluarganya, saya ulangi. Kondisi saat ini seluruh warga yang diamankan telah dikembalikan semuanya atau seluruhnya kepada keluarganya. Sekali lagi, kegiatan berjalan dengan lancar, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Baca juga:
Mahfud MD: Desa Wadas Mencekam Tak Benar, Gesekan Terjadi Antar Warga Sendiri
Polisi Pastikan Puluhan Warga Desa Wadas Diamankan saat Ricuh Telah Dibebaskan
Istana Evaluasi Pengerahan Aparat di Desa Wadas
Kasus Lahan di Wadas, Cak Imin: Saya WA Kapolri agar Dialog ke Warga yang Menolak
PDIP Soal Konflik Lahan di Wadas: Itu Urusan Administrasi, Jangan Diurus Polisi
Ini Proyek Bendungan Bener & Pertambangan di Warga Desa Wadas