Kronologi Puluhan Warga di Lumajang Diduga Keracunan Ketan Koro Usai Pengajian
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Puluhan warga di Lumajang, Jawa Timur mengalami keracunan diduga usai menyantap hidangan pengajian rutinan. Beberapa korban di antaranya dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Puluhan warga yang menghadiri acara rutinan di Desa Tempursari, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang mengalami gejala muntah dan pusing secara bersamaan. Mereka mengalami keracunan diduga akibat mengonsumsi hidangan ketan koro.
- Sempat Tusuk Warga, Ini Kronologi Pencuri Berpistol Mainan Diamuk Massa hingga Tewas di Cikarang
- Kronologi Wanita Muda Jambi Ditemukan Tewas Meringkuk dalam Lemari
- Kronologi Polisi di Kulon Progo Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Luka Tembak di Kepala
- Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan
Sedikitnya ada sebanyak 32 warga yang mengalami gejala tersebut usai mengikuti pengajian rutinan di salah satu rumah warga pada Selasa (6/8/2024).
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring. Alhasil, puluhan warga dari satu Dusun ini dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis.
Solikhin, salah seorang warga menyampaikan gejala yang dirasakan warga satu dusun ini terjadi 12 jam pasca pengajian. Sejak Rabu pagi (7/8/2024), mereka dilarikan ke puskesmas termasuk tuan rumah yang mengadakan pengajian.
"Keracunan ketan koro. Kami ikut pengajian, disuguhi ketan koro. Selepas itu banyak warga yang mengalami mual, pusing dan muntah. Termasuk tuan rumah yang mengadakan pengajian," katanya.
Sementara itu, Camat Kedungjajang, Samsul Nurul Huda mengatakan beberapa korban yang mengalami keracunan diantaranya ibu-ibu dan anak-anak.
"Yang dirawat sekarang 18 orang tadi ada 32 orang, tapi sebagian sudah pulang. Ada kemungkinan bertambah karena yang konsumsi bukan cuma yang ikut tapi juga tetangga-tetangga yang diberi kiriman makanan (ketan koro) itu jadi yang dirawat juga ada ibu-ibu dan anak-anak," jelas Samsul.
Hingga kini ada sebanyak 18 orang yang masih dalam perawatan intensif. Beberapa warga yang kondisinya membaik telah dipulangkan namun tetap dalam pemantauan. Petugas medis juga telah membawa sampel makanan ke laboratorium untuk diteliti penyebab pasti gejala yang dialami puluhan warga tersebut berasal dari sajian ketan koro tersebut.