Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dicor di Lantai Musala Rumah
Berdasarkan informasi dihimpun, terbongkarnya kasus ini berawal dari Bahar, anak korban yang terus menanyakan keberadaan sang ayah kepada ibunya (Busani).
Polisi masih terus mendalami kasus penemuan jenazah yang dikubur di dalam sebuah musala di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember, Jawa Timur.
Setelah mendapat laporan masyarakat, Polisi langsung bergerak dan melakukan penggalian pada Senin (4/11). Proses penggalian tidak mudah. Sebab mayat dikubur dengan ditutup dua lapis beton. Kemudian di atasnya diberi keramik. Salah satu lapisan beton memiliki tebal sekitar 25 sentimeter.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
-
Kapan jarum batu tersebut ditemukan? Enam artefak batu aneh ditemukan oleh para arkeolog yang sedang melakukan penggalian di dekat tepi Danau Xiada Co di Dataran Tinggi Tibet Barat pada 2020 lalu.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Setelah menggali beberapa jam, polisi akhirnya berhasil menemukan sesosok yang diduga jenazah korban pembunuhan. Jenazah tersebut dilapisi sarung. Proses identifikasi melibatkan tim DVI Polda Jatim.
Setelah diidentifikasi, dipastikan korban adalah Surono sang pemilik rumah tempat musala tersebut berada. Musala tersebut cukup kecil. Hanya mampu menampung kurang dari lima orang untuk salat.
Berdasarkan informasi dihimpun, terbongkarnya kasus ini berawal dari Bahar, anak korban yang terus menanyakan keberadaan sang ayah kepada ibunya (Busani). Bahar selama beberapa bulan terakhir merantau ke Bali untuk bekerja.
Kepada anaknya, Busani meminta agar tidak terus menanyakan keberadaan sang ayah. Dia beralasan, sang ayah sedang merantau ke luar pulau. Busani sebelumnya mengabarkan kepada sang anak bahwa dirinya akan segera menikah dengan Jumarin, warga Karang Anyar, Desa Sumbersalak.
Namun komunikasi terakhir melalui telepon, Busani mengabarkan kepada anaknya, bahwa dia batal menikah dengan Jumarin. Sang anak terus menanyakan kabar ayahnya. Busani menyatakan Surono sudah meninggal dibunuh dan jasadnya dikubur di dalam musala yang ada di rumah mereka.
Kaget mendengar pengakuan sang ibu, Bahar langsung pulang kampung ke Jember. Sesampainya di desa pada hari Jumat (1/11), Bahar langsung melaporkan pengakuan ibunya itu ke Kepala Dusun Juroju, Edi. Mendapat laporan dari warganya itu, Edi langsung meneruskan ke polisi hingga akhirnya dilakukan pembongkaran rumah.
Tiga Orang Diperiksa
Polisi masih memeriksa intensif tiga orang. Dua diantaranya masih anggota keluarga Surono.
"Tersangka bukan belum ada, tapi masih penyelidikan. (Tiga orang) Itu bukan tersangka, tapi masih diduga," ujar AKP Wardoyo, Kapolsek Ledokombo saat dikonfirmasi perkembangan kasus ini pada Selasa (5/11).
Tiga orang yang diperiksa intensif polisi adalah Busani, 45 tahun yang merupakan istri korban Surono; Bahar, 27 tahun yang merupakan anak Surono. Terakhir, Jumarin yakni tetangga korban.
"Dua orang yang masih anggota keluarga itu, kini masih diamankan di Polres. Sedangkan saksi J itu mengamankan diri ke Polsek Ledokombo," lanjut Wardoyo.
Motif Dendam, Warisan atau Asmara?
Polres Jember masih terus menyelidiki kasus pembunuhan yang jasad korban dicor di bawah lantai musala Desa Sumbersalak oleh pelaku. Motif sementara didapati karena warisan atau dendam pelaku kepada korban.
Demikian dikatakan Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal. "Dari pemeriksaan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, kami duga motif warisan atau dendam yang menyebabkan korban Surono dibunuh oleh pelaku," katanya di Mapolres Jember, Jatim, Selasa (5/11).
Ia mengatakan pihak DVI Polda Jatim bersama Polres Jember sudah melakukan autopsi terhadap jasad korban yang dikubur di bawah lantai mushala dan dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Surono (51) warga Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember yang dilaporkan hilang 7 bulan lalu oleh keluarganya.
"Kami juga menemukan beberapa barang bukti saat membongkar jasad korban yang dicor di bawah lantai mushala yakni linggis pajang 65 cm dengan diameter 4 cm yang beratnya 10 kg, kemudian baju dan sarung korban," tuturnya.
Polisi masih terus menelusuri motif yang melatari pembunuhan itu. Tetapi dari pemeriksaan sementara, Wardoyo mengakui ada beberapa kemungkinan.
"Masih praduga saja. Motif belum bisa dipastikan. Itu kan kejadian dalam rumah tangga. Bisa saja masalah kecemburuan, bisa saja warisan," ujar AKP Wardoyo, Kapolsek Ledokombo.
Dibunuh dengan Benda Tumpul
Berdasarkan hasil autopsi, lanjut dia, korban Surono dibunuh oleh pelaku dengan benda tumpul hingga meninggal dunia dan dikubur di dalam rumah, kemudian di atas kuburan tersebut dicor dengan semen untuk dibangun sebuah mushalla dan dapur.
Menurutnya, pemeriksaan aparat kepolisian mengerucut pada keterangan dua orang saksi yang merupakan teman dekat salah satu terduga, namun saksi tersebut bukan berasal dari keluarga korban.
"Keduanya berstatus sebagai saksi dan keterangan kedua saksi kunci itu akan kami kembangkan dengan dikonfrontir keterangan anak dan istri korban," tuturnya.
Alfian mengatakan Polres Jember masih belum menetapkan tersangka atas kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Sumbersalak tersebut karena masih perlu dilakukan pendalaman oleh penyidik.
Baca juga:
Motif Pembunuhan Jasad Dicor di Musala Diduga Karena Warisan atau Dendam
Kasus Jenazah Dicor di Musala, Polisi Amankan Istri dan Anak Korban
Hilang 7 Bulan, Surono Dibunuh dan Dicor di Musala
Kesal Bertengkar Dengan Istri, Suami Pukuli Bayinya Hingga Meninggal
Polres Bogor Bekuk Pemuda Bunuh Sopir Taksi Online Tega Tusuk Leher Korban
Bertikai Karena Berebut Perempuan, Deden Tewas Ditusuk Sepupu