Kualitas dan Kuantitas Panen Petani di Sumsel Turun akibat Perubahan Cuaca
Kualitas dan kuantitas panen petani di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun ini menurun akibat perubahan cuaca. Untuk menekan kerugian, mereka disarankan mempercepat masa tanam.
Kualitas dan kuantitas panen petani di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun ini menurun akibat perubahan cuaca. Untuk menekan kerugian, mereka disarankan mempercepat masa tanam.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel R Bambang Pramono mengungkapkan, perubahan cuaca itu pengaruh dari fenomena La Nina yang menyebabkan intensitas hujan tinggi di awal musim hujan. Lahan pertanian akan terendam sehingga membuat luasan tanam berkurang.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Sujud sahwi itu apa sih? Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang kelupaan dalam salat. Melupakan rakaat saat salat merupakan hal yang wajar, karena manusia memang tempatnya lupa.
"Perubahan cuaca membuat kualitas dan kuantitas panen berkurang, jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Bambang, Selasa (9/11).
Dia mengatakan, dampak terparah terjadi pada lahan pertanian lebak karena dipengaruhi pasang surut air. Hujan deras akan membuat lahan tergenang dan otomatis petani tak bisa bercocok tanam.
"Petani lebak sangat terasa, mereka harus mengurangi lahan pertanian karena lahan yang lain tergenang air," ujarnya.
Menurut dia, percepatan masa tanam menjadi solusi meski tetap merugikan petani. Biasanya masa tanam dilakukan Oktober dan November, kini tiga bulan lebih cepat yakni Agustus atau pada saat musim kemarau. Percepatan masa tanam ini membuat masa panen lebih cepat, yakni pada Februari atau Maret.
"Itu siasat yang kami sosialisasikan kepada masyarakat agar tetap bisa bertani dan tidak terlalu banyak rugi," jelas dia.
"Kami berikan bantuan pupuk, bibit, dan alat pompa bagi petani sehingga mengurangi biaya operasional mereka," sambungnya.
(mdk/yan)