Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
- Mengenal Tradisi Tabot, Ritual Perayaan Tahunan dalam Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu
- Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
- Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
- Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Jelang Bodho Kupat (Lebaran Ketupat) yang digelar sepekan setelah Hari Raya Idulfitri, masyarakat mulai berbondong-bondong mempersiapkan kudapan atau kuliner ketupat.
Termasuk para penjual janur dadakan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai menjamur, utamanya di sepanjang jalan Dr. Sutomo Kelurahan Tompokersan. Uniknya, belasan penjual janur dadakan ini berasal dari satu kampung yakni Desa Barat, Kecamatan Padang.
Setiap tahunnya, mereka rutin mangkal untuk berjualan janur di tempat tersebut muka H+5 Lebaran Idulfitri. Adapun barang yang dijual yakni daun pisang dan janur.
Selain menyediakan janur dan daun pisang sebagai bahan, para penjual di sini juga menyediakan rangka ketupat yang sudah dirangkai.
"Saya sudah berjualan kemarin, setiap tahun kami satu kampung rutin jualan di sini," kata Su'in, salah seorang penjual janur saat ditemui pada Senin (15/4).
Sebagai penjual musiman, Su'in dan penjual lainnya membuka lapak dari siang hingga malam hari. Sementara itu, untuk harga bervariasi mulai dari Rp5.000 hingga Rp15.000 untuk bahan ketupat.
"Untuk harganya kalau janurnya Rp5.000, kalau bentuk ketupat Rp15.000 isinya 10 biji," kata Su'in.
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Dalam tradisi ini biasanya warga merayakan dengan makan bersama dengan menu ketupat dan lontong sebagai bahan utamanya.