Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba dihentikan besok
Proses pencarian korban penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6), dipastikan akan dihentikan Selasa (3/7) besok. Keputusan itu diambil melalui musyawarah antara Basarnas, pemerintah daerah, aparat setempat dan keluarga korban.
Proses pencarian korban penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6), dipastikan akan dihentikan Selasa (3/7) besok. Keputusan itu diambil melalui musyawarah antara Basarnas, pemerintah daerah, aparat setempat dan keluarga korban.
Musyawarah berlangsung di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pematang Raya, Simalungun, Minggu (1/7). "Kita kemarin sudah ada musyawarah antara tim SAR gabungan, keluarga korban, yang dimotori Bupati Simalungun JR Saragih, bahwa korban sejumlah 164 orang itu akan diikhlaskan," kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, Senin (2/7) pagi.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Pencarian dan evakuasi terpaksa dihentikan karena para korban diperkirakan berada pada kedalaman lebih dari 450 meter yang sulit dijangkau. Mereka diikhlaskan tetap berada di dasar danau.
Keluarga korban beserta Basarnas nantinya akan melakukan tabur bunga di perairan Danau Toba. "Juga ada kesepakatan pembuatan monumen," jelas Budiawan.
Tabur bunga rencananya juga akan dilakukan hari ini dan besok, atau hari ke-15 dan ke-16 operasi SAR tenggelamnya KM Sinar Bangun. Sejumlah pejabat, termasuk Menter Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, juga dijadwalkan turut dalam acara itu.
"Hari ini dan besok dilakukan tabur bunga. Besok hari ke-16 dan menjadi hari terakhir pencarian," sebut Budiawan.
Berdasarkan data Basarnas, 164 orang penumpang masih hilang dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun. Kapal itu terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore.
Saat tenggelam, KM Sinar Bangun diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan. Dari jumlah itu, 21 orang dinyatakan selamat, termasuk seorang nakhoda dan 2 ABK. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia. Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu.
Baca juga:
Untuk ketiga kalinya, Basarnas perpanjang pencarian korban KM Sinar Bangun
Terhalang debu, ROV belum temukan kerangka KM Sinar Bangun di Danau Toba
Polisi buka peluang tersangka baru selain Kadishub soal KM Sinar Bangun tenggelam
2 Opsi setelah KM Sinar Bangun ditemukan, evakuasi atau tabur bunga
Ada jurang sedalam 600 meter di Danau Toba jadi kendala evakuasi korban kapal
Basarnas deteksi dua korban di kedalaman 450 dan 490 meter Danau Toba