Penjelasan BMKG soal Badai magnet yang Melanda Indonesia, Ganggu Jaringan Komunikasi
Badai magnet bisa mengganggu jaringan komunikasi, televisi hingga satelit
Badai magnet bisa mengganggu jaringan komunikasi, televisi hingga satelit
-
Kapan medan magnet Bumi melemah? Sekitar 591 juta tahun lalu medan magnet Bumi hampir menghilang.
-
Bagaimana medan magnet Bumi melemah? Penelitian terbaru mengumpulkan bukti geologis tambahan yang mendukung gagasan ini. Batuan dari sebuah situs di Brasil Selatan, yang berasal dari 591 juta tahun lalu, menyiratkan pelemahan medan magnet yang lebih signifikan. Dalam hal ini, medan magnet diperkirakan tiga puluh kali lebih lemah dari kekuatannya saat ini.
-
Apa yang dihasilkan oleh medan magnet Bumi di luar angkasa? Pengaruh dari medan magnet Bumi dapat dirasakan hingga ke luar angkasa karena ia menciptakan gelembung pelindung di sekeliling Bumi.
-
Kapan kutub Utara magnet Bumi mulai bergeser? Setelah diteliti ternyata lokasi kutub Utara telah berpindah sekitar 965 kilometer (600 mil), sejak tahun 1831.
-
Mengapa medan magnet Bumi bisa terbalik? Meskipun demikian, medan magnet Bumi tidak stabil karena dihasilkan oleh proses yang kompleks di dalam Bumi. Hal tersebut menyebabkan kutub magnet Bumi bisa berpindah-pindah, bahkan terbalik, seperti dikutip dari BBC Science Focus dan Space.com, Kamis (30/5).
-
Bagaimana medan magnet Bumi melindungi kita dari bahaya luar angkasa? Jika medan magnet berubah posisi maka fungsinya sebagai gelembung pelindung Bumi akan terganggu. Hal ini terjadi karena Magnetosfer berkaitan dengan angin matahari yang merupakan aliran gas.
Penjelasan BMKG soal Badai magnet yang Melanda Indonesia, Ganggu Jaringan Komunikasi
Dunia saat ini tengah mengalami badai magnet selama sepekan terakhir. Secara umum, fenomena badai magnet bisa menimbulkan gangguan jaringan televisi, komunikasi, sistem navigasi, dan gangguan operasi satelit seperti GPS.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Indonesia ikut terkena badai magnet namun dalam skala kecil. Sebab, letak geografis yang berada di tengah garis khatulistiwa atau ekuator yang melindunginya.
"Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena fenomena badai magnet bumi tersebut tidak berdampak apapun ke wilayah Indonesia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie dalam keterangan di Jakarta, Jumat (12/7) malam.
Selain itu, pihaknya juga mendapati status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi di Indonesia berskala kecil, dan dapat dibuktikan dari hasil pengamatan BMKG pada empat observatorium magnet bumi yang ada di Indonesia dalam medio 5-11 Juli 2024.
Setyoajie menjelaskan, pada medio tersebut aktivitas magnet yang tertinggi terjadi pada tanggal 8 Juli 2024 dengan status badai magnet kecil terekam di Observatorium Tondano.
Badai magnet atau geomagnetik dan umum disebut pula sebagai badai matahari adalah gangguan sementara yang disebabkan oleh gelombang kejut angin matahari dan atau awan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet bumi.
Status badai magnet terekam di Observatorium pengamatan magnet Bumi di Tondano Manado dan Tuntungan Medan (dua observatorium pengamatan magnet bumi di lintang utara) nilai indeks K maksimum K=6 dan nilai indeks A maksimum sebesar A=33.
Sementara pada observatorium pengamatan magnet Bumi di Serang Banten dan Kupang Nusa Tenggara Timur (dua observatorium pengamatan magnet bumi di lintang selatan) nilai indeks K maksimum K=5 dan nilai indeks A maksimum sebesar A=23.
Artinya, menurut analisis BMKG fenomena badai magnet ini akan lebih berdampak ke negara-negara yang terletak di belahan bumi utara dan selatan. Seperti dikutip Antara.