Polda Bali autopsi mayat Aipda Sudarsa yang tewas di Pantai Kuta
Sebenarnya istri korban, Ni Ketut Arsini, beserta keluarga berharap jenazah langsung dipulangkan.
Polda Bali akhirnya melakukan autopsi jenazah Aipda Wayan Sudarsa, setelah mendapat izin keluarga. Ini perlu dilakukan guna memudahkan penyelidikan.
Sudarsa merupakan polisi tewas diduga dibunuh di Pantai Kuta, Bali. Saat ditemukan, kondisi mayat tragis.
"Autopsi ini agar memudahkan kita dalam menyelidiki kasus ini. Kami ingin tahu penyebab kematian korban itu seperti apa," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana di RSUP Sanglah Denpasar Bali, Jumat (19/8).
Sebenarnya istri korban, Ni Ketut Arsini, beserta keluarga berharap jenazah langsung dipulangkan dan segera dilangsungkan persiapan upacara pengabenan. Namun, akhirnya mereka menuruti proses autopsi meski berat.
Begitu akan dilaksanakan proses autopsi, istri korban terlihat lemas. Kerabat korban berusaha menguatkan dan meminta untuk ikhlas.
Sudana menambahkan, penyidik sudah memberikan masukkan kepada keluarga. Proses autopsi harus dilakukan guna menguatkan bukti pelaku bila tertangkap.
"Meskipun keluarga korban tidak mau jenazahnya ini tidak diotopsi. Mau tidak mau hal ini harus dilakukan, tadi sudah disampaikan dan ikhlas," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, korban yang bertugas di area Pantai Kuta, pada Rabu 17 Agustus 2016, pagi ditemukan dalam keadaan tewas di pinggir Pantai Legian. Kondisi korban saat itu, dari mulut hidung hingga mata dipenuhi pasir laut.
Baca juga:
Kematian polisi di Pantai Kuta jadi perhatian serius Gubernur Bali
Kasus pembunuhan Aipda Sudarsa, 2 warga asing jadi buronan polisi
Anggota Polsek Kuta tewas akibat benda tumpul
Memburu pembunuh Aipda Wayan Sudarsa
Tak mau polisi bunuh istri terulang, Kapolres Depok beri wejangan
Psikolog duga Bripka Triono bunuh istri bukan karena kesal dimarahi
Cerita tragis 2 Brimob tewas dilindas pencuri sawit
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh merasa kecewa dengan hasil seleksi polisi? Pemilik akun TikTok @mademerjaya7 sekaligus Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu mengungkap kekecewaan usai sang putra tak lolos seleksi polisi. "Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri," ungkapnya. "Mohon izin jenderal, anak saya mencari Bintara dari 2023 di Polda Bali, dengan niat yang sungguh-sungguh, anak saya ingin menggantikan saya untuk mengabdi menjadi polisi," sambungnya.
-
Mengapa wanita di Denpasar itu marah kepada kurir? Wanita itu tidak terima membayar Rp50.000 sesuai nominal yang tertera d paket. Dia merasa, harga yang dibeli lewat marketplace hanya Rp15.000.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.