Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Mahasiswa Tewas Tertabrak Mobil Taktis
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan, mahasiswa Dicky Wahyudi kondisinya semakin membaik. Dia mengungkapkan, pihaknya terus memantau kondisi Dicky, yang sebelumnya dirawat di RS Ibnu Sina dipindahkan ke RS Bhayangkara.
Tim Cyber Crime Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menangkap Irfan Idris (33), seorang karyawan hotel di Makassar, lantaran menyebarkan hoaks mahasiswa atas nama Dicky Wahyudi tewas usai ditabrak mobil taktis milik Polri saat unjuk rasa di Makassar, beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan, mahasiswa Dicky Wahyudi kondisinya semakin membaik. Dia mengungkapkan, pihaknya terus memantau kondisi Dicky, yang sebelumnya dirawat di RS Ibnu Sina dipindahkan ke RS Bhayangkara.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
Hasil interogasi ke pelaku, dia mengungkapkan, informasi hoaks itu diperoleh dari tantenya. Seharusnya Irfan mengonfirmasi kabar tersebut sebelum menyebarnya ke akun Facebook dengan akun Ippank Idrus.
"Seharusnya pelaku Irfan ini mengecek dulu kebenaran informasi itu baru diposting. Sebar informasi hoax seperti itu sangat rawan di tengah kondisi saat ini mahasiswa masih belum menerima kondisi Dicky Wahyudi," kata Dicky di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/10).
Dicky menyebut unggahan Irfan dapat memicu tindakan anarkistis di masyarakat. Apalagi pernyataan itu disebarkan melalui media sosial.
"Kita tahu situasi sekarang, mahasiswa masih belum menerima bagaimana kondisi Dicky saat ini. Ini sangat bahaya bagi kamtibmas di Makassar," tutupnya.
Irfan disangkakan melanggar Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 dan atau Pasal 14 ayat 2 UU ITE dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Selain Irfan Indris, dia menambahkan, pihaknya juga telah menangkap tiga pelaku lainnya di kasus penyebaran informasi hoaks. Ketiganya masing-masing lelaki Sy karena menyebar kebencian ke Presiden RI melalui akun facebooknya.
Lalu laki-laki berinisial Hr, yang.memposting video-video lama bernada ujaran kebencian saat Polri lakukan tindak pengamanan, juga menyebar gambar Presiden yang tidak pantas. Kini kasusnya ditangani Polres Pinrang
Dan terakhir, lelaki Z, penyebar ujaran kebencian yang menyebut polisi hanya keparat bukan aparat.
Baca juga:
Polisi Sebut WA Grup Anak STM Ada yang Jadi Pembuat, Admin dan Buzzer
Polisi Tangkap Pembuat Grup WhatsApp Anak STM
Polri Tetapkan 4 Tersangka Terkait Viral Grup Whatsapp STM Diduga Buatan Polisi
Beredar Chat Grup WA Anak STM Disebut Milik Polisi, Ini Respons Polri
Diduga Sebarkan Hoaks Ambulans PMI, Anggota DPRD PDIP Solo Diadukan ke Polisi