Polisi Tangkap Produsen Tembakau Sintetis Sasar Anak SD di Bogor
Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy mengatakan, barang bukti yang berhasil diamankan dari kedua pelaku yakni 5,022 kilogram ganja sintetis siap edar dan bibit ganja seberat 33 gram. Serta alat yang digunakan untuk mencampur tembakau dengan bahan kimia, seperti microwave dan alkohol 96 persen.
Polres Bogor mengungkap sindikat industri rumahan yang memproduksi tembakau sintetis di Jalan SMAN 7, Jati Sampurna, Kota Bekasi. Pelaku merupakan pemuda tanggung berinisial AM (19) dan DA (20) yang sudah empat bulan terakhir berbisnis mencampur tembakau biasa dengan bahan-bahan kimia.
Harga jual tembakau sintetis ini terbilang mahal. Untuk mendapatkannya, pelaku menjual di jejaring media sosial dengan harga Rp200 ribu per 3 gram.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Siapa yang menjadi korban serangan gerilyawan di Bogor? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Apa yang unik dari kambing di Bogor? Ada kambing bertanduk 5 yang menggegerkan masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Dimana letak Taman Gajah Bolong di Bojonegoro? Taman Gajah Bolong Terletak di tepi jalan Bojonegoro-Babat, Taman Gajah Bolong merupakan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan wahana bermain anak.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy mengatakan, barang bukti yang berhasil diamankan dari kedua pelaku yakni 5,022 kilogram ganja sintetis siap edar dan bibit ganja seberat 33 gram. Serta alat yang digunakan untuk mencampur tembakau dengan bahan kimia, seperti microwave dan alkohol 96 persen.
"Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman seumur hidup dan/atau denda Rp10 miliar," katanya, Selasa (10/3).
3 Kali Hisab Langsung Teler
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Andri Alam mengungkapkan, efek yang ditimbulkan dari penggunaan tembakau sintetis atau tembakau gorila ini sangat ekstrem.
"Baru 3 kali hisab bisa tidak sadarkan diri. Dengan 3 gram itu, jika dicampur dengan tembakau biasa, cukup untuk 12 hingga 15 batang," ujarnya.
Dia menjelaskan, pelaku AM dan DA ditangkap di kontrakan pelaku di depan Komplek Angkatan Laut Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Dari hasil pengembangan, petugas kemudian mengarah ke lokasi kedua di Jalan SMAN 7 Kranggan, Jati Sampurna, Bekasi.
"Sistem penjualannya online lewat medsos. Tapi tertutup harus menghubungi dulu kalau mau beli. Alhamdullillah kami dibantu oleh jasa ekspedisi saat pengiriman," terangnya.
Dikonsumsi Anak SD
Andri pun tidak memungkiri tembakau ini cenderung mudah didapatkan. Karena anak SD kelas V pun menjadi korban peredaran ganja sintetis ini.
"Di Bogor. Orang tuanya sampai datang ke kami minta direhabilitasi. Ini juga perlu pengawasan orang tua saat anaknya menggunakan gawai. Karena masih anak-anak jadi kita upayakan penyembuhan," tutupnya.
(mdk/fik)