Polisi telisik kandungan miras oplosan tewaskan belasan orang
Polisi telisik kandungan miras oplosan tewaskan belasan orang. Polisi telah membawa racikan miras tersangka RS ke Laboraturium. Hal itu untuk mengetahui kandungannya. Sejauh ini, kandunganya yaitu alkhohol murni 90 persen, Sirup, minuman soda (cocacola), dan ExtraJoss.
Kepolisian mengautopsi warga yang tewas usai menenggak minuman keras (miras) oplosan. Jenazah warga itu berada di Rumah Sakit Umum Zahirah, Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu dan Rumah Sakit Fatmawati serta di Rumah Sakit Tugu Ibu.
"Kami ambil sample saja dari kemarin. Kami akan mendalami lebih jauh efek dari miras ini. Apakah miras dari rumah sakit lain itu adalah miras dari Jagakarsa," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Purwanta ketika ditemui di Ruang Kerjanya, Kamis (5/4).
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Menurut dia, polisi juga telah membawa racikan miras tersangka RS ke Laboraturium. Hal itu untuk mengetahui kandungannya. Sejauh ini, kandunganya yaitu alkhohol murni 90 persen, Sirup, minuman soda (cocacola), dan ExtraJoss.
"Kami akan buktikan melalui pemeriksaan laboraturium. Campurannya apa saja," ungkap dia.
Sebelumnya, Pihak kepolisian telah menetapkan status tersangka terhadap RS, pemilik warung yang menjual minuman keras oplosan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebab, akibat miras yang dijualnya, sudah 10 orang meninggal dunia.
"Untuk miras oplosan sampai hari ini masih tetap dalami terus dan kita sudah naikkan tersangka yang pemilik atau penjual kios itu atas nama RS," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/4).
Pasal berlapis juga sudah disiapkan untuk RS. Lantaran menjual barang yang dilarang dan mengakibatkan jatuhnya korban.
Indra menyebutkan, tersangka RS yang merupakan lulusan SMA itu belajar membuat miras oplosan dengan cara otodidak di warung miliknya.
Polisi juga masih mencari tahu sudah berapa lama tersangka menjalankan usaha haramnya. Yang jelas, miras oplosan hasil racikan RS dapat dipesan konsumen dengan aneka rasa.
"Selama ini aman, aman pengakuan dia, tidak ada gejolak apa-apa, kemarin ada yang meninggal jadi gejolak. Dia berkedok seolah-olah selama ini kios itu menjual jamu. Kan ada macam-macam, nggak tahunya ada miras itu," ujar Indra.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Korban tewas miras oplosan di Bekasi berjumlah tujuh orang, satu perempuan
Sandiaga ingatkan warga hentikan konsumsi miras usai merenggut belasan jiwa
Belasan orang tewas akibat miras oplosan, Kapolda Metro Jaya bentuk timsus
Diduga menenggak miras oplosan, dua warga Bekasi tewas
Polres Jakarta Timur amankan penjual miras yang tewaskan 10 orang
Miras seharga Rp 16 ribu per kantong bikin 2 pemuda di Bekasi tewas
Polisi gerebek rumah produksi miras yang tewaskan dua pemuda di Bekasi