Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Kondisi korban sudah mulai membusuk karena kematiannya diperkirakan lebih dari tiga hari.
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Warga Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati, Palembang, dihebohkan dengan aksi gantung diri di lingkungan mereka. Korban DN (38), ditemukan tewas tergantung di rumahnya.
- Terungkap, Pria di Bali yang Tewas dengan Luka Jeratan Dibunuh Selingkuhan
- Sebelum Tewas Dicekik, Pria di Bekasi Dua Kali Diracun Istri Bersama Anak dan Pacar Putrinya
- Penemuan Jasad Pria dengan Kaki-Tangan Terikat dan Kepala Terbungkus Karung
- Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung
Kondisi korban sudah mulai membusuk karena kematiannya diperkirakan lebih dari tiga hari. Sementara korban ditemukan keluarganya, Minggu (1/4).
Penemuan berawal kecurigaan tetangga yang tidak pernah lagi melihat korban selama tiga hari lalu. Saksi meminta keluarganya mengecek korban karena takut terjadi apa-apa.
Keluarga histeris melihat korban tergantung di dalam rumah. Mereka juga menemukan secarik kertas yang berisi surat wasiat ditujukan untuk istri dan dua anak gadisnya.
"Lesu nian nunggu kamu 3 beranak balek, tedok tulah yang biso melupoke kamu aman tebangun saket lagi. Maap aku tedok selamonyo, sayang aku ku bawa tedok. (Terasa sangat lelah menunggu kalian bertiga pulang, hanya tidur yang bisa melupakan kalian. Kalau terbangun sakit lagi rasanya. Maaf aku tidur untuk selamanya. Sayang aku bawa tidur," begitu tertulis isi wasiatnya.
Kapolsek Kertapati Palembang AKP Angga Kurniawan mengatakan, korban selama ini hidup sebatang kara sejak ditinggal istri dan dua anaknya. Ia sangat berharap agar mereka segera pulang ke rumah.
"Korban diduga depresi karena anggota keluarganya tak kunjung pulang, dia tak mau hidup sendiri," kata Kapolsek Kertapati Palembang AKP Angga Kurniawan, Senin (1/4).
Kasus ini ditutup karena keluarga tidak mengajukan penyelidikan diawali dengan penolakan autopsi. Jenazah sudah diserahkan untuk dimakamkan.