Puluhan santri di Kalsel diduga kena campak-rubella, Dinkes ambil sampel darah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah, mengatakan terhadap santri penderita penyakit kulit itu yakni pengobatan dan pemberian vitamin A sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi penyakit tersebut.
Puluhan santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga terserang penyakit campak dan rubella. Tetapi kepastian penyakit tersebut masih harus menunggu hasil uji laboratorium.
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap 53 santri yang diduga terserang campak atau rubella itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah di Martapura. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (12/9).
-
Mengapa penting memahami perbedaan antara cacar air, campak, dan rubella? Namun, penting untuk memahami perbedaan di antara ketiga penyakit ini agar dapat melakukan penanganan yang tepat.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah Rotavirus? Melakukan vaksin rotavirus, sebab vaksin ini bisa mencegah sekitar 75 persen infeksi rotavirus. Ada dua jenis vaksin rotavirus yang biasa digunakan, yakni RotaTeq dan Rotarix.
-
Bagaimana virus rotavirus menyerang tubuh anak? Virus ini menyerang sel-sel usus, menyebabkan peradangan dan gangguan penyerapan cairan, yang berujung pada diare akut, muntah, dan demam.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Ia mengatakan, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita puluhan santri itu hanya campak biasa (morbili) atau rubella yang sangat mudah menular.
Disebutkan, pihaknya sudah mengambil 17 sampel darah untuk mengetahui jenis virus dan sampel urine guna memastikan tipe virus sehingga penderita bisa ditangani sesuai penyakitnya.
"Jika hasil laboratorium sudah ada baru bisa dipastikan penyakit yang diderita puluhan santri itu sehingga bisa diambil langkah yang diperlukan untuk menangani mereka agar bisa sembuh," ungkapnya.
Menurut dia, tindakan yang sudah dilakukan terhadap santri penderita penyakit kulit itu yakni pengobatan dan pemberian vitamin A sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi penyakit tersebut.
Selain itu, dinas kesehatan juga sudah memberikan masker kepada santri yang sakit. Sehingga, mereka tidak menularkan penyakitnya yang sangat mudah menular melalui udara dan butiran air liur.
"Tindakan yang diambil untuk mencegah penularan penyakit dari santri yang diduga terserang kepada santri lain yang belum terkena dan mereka juga sempat dikarantina di poliklinik pondok," ucapnya.
Ditekankan, kasus campak maupun rubella yang diduga sudah menyerang santri membuat dinas kesehatan gencar mensosialisasikan pentingnya imunisasi campak dan rubella agar terhindar penyakit itu.
"Sosialisasi akan gencar kami lakukan apalagi rekomendasi dari pihak berkompeten sudah ada dan imunisasi diperbolehkan sehingga diharapkan seluruh pihak terkait mendukungnya," ujar dia.
Dia katakan, seluruh kelompok usia akan diberikan vaksinasi mulai dari usia 9 bulan sampai 15 tahun yang diberikan baik melalui puskesmas maupun sekolah-sekolah dan pondok pesantren secara bergiliran.
"Saat ini capaian pemberian imunisasi di Kabupaten Banjar masih rendah dibandingkan kabupaten lain di Kalsel yakni 16 persen sehingga harus ditingkatkan lagi melalui upaya sosialisasi," kata dia.
Ditambahkan, pihaknya akan terus memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang imunisasi MR sehingga terhindar dari penyakit berat maupun cacat karena tidak diberikan vaksinasi penyakit itu.
Baca juga:
Perjuangan Husna mencari kesembuhan bagi putrinya yang terinfeksi Rubella
4 Vaksin pernah jadi kontroversi di Indonesia gara-gara isu miring
Sebaran Virus MR ditemukan di tiga Kabupaten di NTT, masyarakat diimbau vaksin
Jokowi: Dalam Islam, imunisasi banyak manfaat daripada mudharat
Kunjungan kerja di Yogya, Jokowi perkenalkan Vaksin MR untuk rubella