Roy Suryo heran kasus Sylvi kelasan polsek tapi ditangani Bareskrim
Roy Suryo heran kasus Sylvi kelasan polsek tapi ditangani Bareskrim. Kendati begitu, Roy tidak mau berkomentar terlalu jauh terkait dua kasus korupsi itu. Menurut Roy, seiring waktu, titik terang dari kasus itu akan terungkap dan menjelaskan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi.
Elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, terus merosot. Salah satu sebabnya, Sylviana tengah tersandung dua kasus dugaan korupsi di Bareskrim Polri.
Hari ini, Populi Center merilis hasil survei Pilgub DKI Jakarta. Dalam poin ketiga hasil survei disebutkan sebanyak 46 persen warga jengah dengan kasus korupsi di DKI dan memutuskan mengubah pilihannya kepada calon yang mampu memberantas korupsi.
Tim pemenangan Agus-Sylvi, Roy Suryo, terlihat sedikit geram. Dia menyebut kasus yang membelit Sylviana terlalu berlebihan. Bahkan, dia mengatakan jika dua kasus itu selevel Polres atau Polsek bukan Bareskrim Polri.
"Dalam kasus ini sebenarnya sekelas polsek dan polres tapi ini Bareskrim sampai turun. Ini menurut saya keterlaluan," kata Roy di Kantor Populi Center, Jakarta, Senin (6/2).
Kendati begitu, Roy tidak mau berkomentar terlalu jauh terkait dua kasus korupsi itu. Menurut Roy, seiring waktu, titik terang dari kasus itu akan terungkap dan menjelaskan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi ini menurut saya, sama seperti apa yang saya sering bilang Gusti Allah tidak pernah tidur," pungkas Roy.
Sebelumnya, lembaga survei Populi Center melakukan survei Pilgub DKI Jakarta menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden di wilayah DKI Jakarta yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu.
Dari hasil survei, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat kembali unggul dari dua paslon lainnya. Berdasarkan hasil survei Populi Center, Ahok-Djarot menang dengan perolehan 37,2 persen suara, disusul oleh Anies-Sandi dengan 28 persen suara, dan Agus-Sylvi dengan 12,2 persen suara di posisi ketiga.
Selain unggul, elektabilitas Ahok-Djarot juga meningkat tajam dan berhasil menempati peringkat pertama dengan persentase 40 persen. Disusul Anies-Sandiaga di posisi kedua dengan persentase 30,3 persen dan di posisi terbontot ada Agus-Sylvi dengan 21,8 persen.
Baca juga:
Elektabilitas Agus-Sylviana semakin merosot usai debat kedua
Isu penyadap kepada SBY bisa dongkrak elektabilitas Agus-Sylvi
Survei Median: Elektabilitas Agus-Sylvi menurun karena kasus korupsi
Sylviana terharu relawan luncurkan 'Kerudung Sylvi'
Sylviana kembali diperiksa Bareskrim terkait kasus dana Pramuka
Diperiksa kasus korupsi dana pramuka, Sylviana jelaskan soal hibah
Sylviana mengaku dua kali kembalikan dana hibah Kwarda Pramuka
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Jami Assuruur diresmikan? Masjid ini masih mempertahankan bentuk bangunannya sejak diresmikan pada 1874.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Kapan Masjid Walima Emas diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Masjid Walima Emas dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan tahun 2012.