Satu persatu korban perahu terbalik ditemukan mengapung
Total korban yang tewas akibat kecelakaan nahas tersebut menjadi 12 orang.
Empat korban speed boat yang tenggelam setelah menabrak balok kayu di Sungai Kubu, Minggu (13/12) lalu, kembali ditemukan. Total korban yang tewas akibat kecelakaan nahas tersebut menjadi 12 orang.
"Pada hari kejadian tim menemukan empat korban meninggal, kemudian Senin (14/12) atau hari kedua mulai sore dan malam hari menemukan empat korban, dan pagi ini empat korban lagi yang ditemukan atau totalnya 12 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto, di Pontianak, Selasa (15/12), dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, semua korban yang ditemukan rata-rata sudah dalam keadaan mengapung (tidak bernyawa).
"Saat ini radius pencarian diperpanjang hingga tiga kilometer dari tempat kejadian perkara, yakni di kawasan Olak-Olak Pinang," kata Arianto.
Menurut dia, hingga saat ini baru lima korban yang sudah teridentifikasi. Semuanya berasal dari Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, yakni Siti Kamilia (40), Nurimah (50), Sahara (40), dan Azwan (7 bulan), Seng Seng (5).
Sementara itu, sembilan nama yang masuk daftar korban speed boat yang sudah ditemukan tetapi belum teridentifikasi dan yang belum ditemukan, yakni Aling (27), Fati (5), Kapi (9), Maidin (45), Tama (60), Nella Sari Ayu (21), Tia (10), Ipin (6), dan Dimas belum diketahui identitasnya.
Lanjutnya, ada ratusan personel polisi, Basarnas dan instansi terkait lainnya yang dikerahkan dalam pencarian korban speed boat tersebut.
Arianto juga menambahkan, untuk status pengemudi speed boat Jainudin (34) sudah ditetapkan sebagai tersangka. Karena speed boat tersebut berlayar tidak dilengkapi surat persetujuan berlayar dan tidak dilengkapi alat keselamatan.
Tersangka melanggar pasal 323 ayat (3), UU No. 17/2008 tentang Pelayaran dan atau pasal 359 KUHP. Saat ini tersangka sudah diamankan di Ditpolair Polda Kalbar, sambil menjalani pemeriksaan.
Seperti diketahui, speed boat Indo Kapuas Expres terbalik, Minggu (13/12) sekitar pukul 08.00 WIB. Perahu tersebut menabrak kayu balok sehingga terbalik di sekitar Olak-olak Pinang, Kecamatan Kubu.
Speed boat tersebut jurusan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, rencananya dari Batu Ampar itu menuju Kecamatan Rasau Jaya, dengan jumlah penumpang yang tercatat sebanyak 39 orang, namun ternyata yang tidak tercatat ada sekitar 10 orang lagi.
Baca juga:
Pengemudi Indo Kapuas Express jadi tersangka kecelakaan
Speed boat yang terbalik kelebihan muatan, 10 orang masih hilang
Speed boat Indo Kapuas Express terbalik, 4 orang meninggal dunia
Kapal nelayan tenggelam di Kepulauan Meranti, dua orang hilang
Kapal harta karun Spanyol bernilai Rp 41,3 triliun jadi rebutan
Kapal penuh koin emas yang tenggelam 300 tahun lalu ditemukan
Meski banyak kejanggalan, KM Wihan tetap kantongi izin berlayar
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.