Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Korban Bikin Konten Tiktok 'Cowoknya Matiin Cewek'
Konten 'cowoknya matiin cewek' tersebut diunggah Dini Sera Afriyanti dua hari lalu.
Sebelum tewas, Dini melalui akun Tiktok @bebyandine membuat kontek terkait 'cowoknya matiin cewek'.
Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Korban Bikin Konten Tiktok 'Cowoknya Matiin Cewek'
Dini Sera Afriyanti (29) tewas diduga dianiaya anak dari anggota DPR RI. Penganiayaan itu diduga terjadi di sebuah apartemen usai dugem di Surabaya.
Sebelum tewas, Dini melalui akun Tiktok @bebyandine membuat konten terkait 'cowoknya matiin cewek'.
"Cewenya mati-matian jaga hati buat cwonya. Eh cowonya mati-matian buat matiin cewenya. Chuaks," tulis Dini dalam video Tiktok dikutip Kamis (5/10).
- Ini Pemicu Ayah dari 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Lakukan KDRT
- Temuan 4 Bocah Tewas Mengenaskan di Jagakarsa, Warga Menduga Ibunya Korban KDRT
- Potret Mesra Korban dan Kekasihnya Diduga Anak Anggota DPR Sebelum Tragedi Pembunuhan
- Fakta Baru Anggota TNI Lawan Arah di Tol MBZ: Keluar Tanpa Izin, Sakit dan Habis Minum Obat
Video tersebut diunggah Dini Sera Afriyanti dua hari lalu. Video itu sudah dikomentari 68 netizen.
Dini Sera Afriyanti tewas usai dugem bersama teman kencannya di salah satu tempat hiburan malam yang ada di Jalan Mayjen Jonosewejo, Lakarsantri, Surabaya pada Rabu (4/10) malam.
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemamura mengatakan, tewasnya korban diduga kuat akibat penganiayaan. Keluarga keluarga meminta agar polisi bisa mengungkap kejadian yang sebenarnya.
"Ibu almarhumah sudah membuat laporan ke Polrestabes Surabaya,"
ujar Dimas, Kamis (5/10).
merdeka.com
Dia menjelaskan, terlapor tak lain adalah pacar korban inisial GRT, yang diduga adalah anak seorang anggota DPR RI.
"Terlapor ini diduga salah satu anak anggota DPR RI dari Komisi IV. Ini sangat ironis karena anak pejabat melakukan penganiayaan berat hingga meninggal dunia," ungkapnya.
Dimas menuturkan, saat korban pertama kali ditemukan, kondisinya memprihatinkan. Terdapat luka lebam di lengan, dada, dan paha.
"Penganiayaannya dimulai dari di room itu sudah ditendang dipukul,"
ujarnya.
merdeka.com
Sementara itu, polisi telah memeriksa sebanyak 15 saksi untuk melakukan pendalaman. Dari saksi yang diperiksa, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami periksa beberapa saksi, baik rekan korban, security di lokasi dan saksi-saksi yang (melihat) korban meninggal dunia,"
ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukomono, Kamis (5/10).
merdeka.com
Selain melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hendro menyebut ada lima titik CCTV yang diperiksa. Antara lain di lokasi hiburan malam, lobby hiburan malam, parkiran mal, apartemen korban dan rumah sakit.
Terkait adanya tindakan kekerasan atau penganiayaan terhadap korban yang terekam CCTV, polisi masih belum mau membeberkannya. Alasannya masih dalam tahap penyelidikan.
"Ini masih kami dalami," tegas Hendro.