Serangan Kera Misterius Lukai 8 Warga Situbondo
Warga Kecamatan Jangkar, Situbondo beberapa waktu terakhir dibuat resah. Musababnya, kera berkeliaran dan melukai sejumlah warga. Berdasarkan catatan Polsek Jangkar, total delapan warga yang terluka karena serangan kera liar yang hingga kini belum berhasil ditangkap.
Warga Kecamatan Jangkar, Situbondo beberapa waktu terakhir dibuat resah. Musababnya, kera berkeliaran dan melukai sejumlah warga. Berdasarkan catatan Polsek Jangkar, total delapan warga yang terluka karena serangan kera liar yang hingga kini belum berhasil ditangkap.
Serangan pertama menimpa warga Dusun Beringin, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, pada pertengahan Mei 2019 lalu. Kemudian serangan berlanjut hingga saat ini tanpa bisa diatasi.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa Kolonel Gatot memanggil Soeharto 'monyet'? Anak buahnya sudah tahu, jika Pak Gatot memanggil dengan kata: Monyet! Itu artinya hatinya tengah senang.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Kenapa cacar monyet menjadi perhatian di Indonesia? Penyakit ini dianggap berbahaya karena tidak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.
Salah satu korban warga RT 03 RW 02 Dusun Beringin, Zaini alias Bu Yeye (65) yang digigit saat akan ke kamar mandi. Saat itu korban hendak menghidupkan pompa air listrik yang ada di dapur rumahnya.
"Korban tidak menyadari jika dibuntuti oleh kera liar tersebut. Lalu kera liar itu tiba tiba menarik rambut dan menggigit korban hingga luka robek di kepala dengan kedalaman 5 sentimeter," tutur Kapolsek Jangkar Iptu Sadali saat dikonfirmasi Merdeka.com, Rabu (21/08).
Korban yang berteriak lantas membuat anggota keluarganya datang. Saat itu juga kera liar berlari tanpa bisa dikejar. Korban lantas dibawa ke Puskesmas Jangkar. Karena tidak memungkinkan, pengobatan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Abder Raheem Situbondo.
Selain Zaini, korban-korban yang lainnya adalah Mahrida (60). Mahrida digigit di bagian pantat. Sedangkan Jaja (55), digigit kaki dan dicakar punggungnya. Hida (40) dicakar punggungnya serta Defi (7) digigit di dahi dan Rizki (5) digigit pahanya.
Aparat Polsek bersama Koramil Jangkar dengan dibantu masyarakat berupaya menangkap kera tersebut, namun hasilnya masih nihil. Setiap usai melukai korbannya, kera tersebut langsung lari ke ladang atau kebun tanpa bisa dikejar.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan keberadaan kera tersebut. Terutama tidak membiarkan putra-putrinya bermain sendiri di luar rumah," ujar Iptu Sadali.
Salah seorang warga yang enggan disebut namanya menyatakan, kera tersebut sudah berhasil ditembak oleh warga menggunakan senapan angin. Meski darah berceceran di lokasi, namun kera masih tetap berhasil lari. "Keranya tetap misterius. Mungkin bisa jadi dia mati karena luka-luka tembak itu," ujar seorang warga yang tak mau ditulis namanya karena khawatir terkait hal mistis.
Baca juga:
Monyet lepas teror warga di Medansatria Bekasi, 20 orang terluka
Monyet liar gigit 2 petugas keamanan, Pemkot Bekasi kerahkan damkar
Serangan monyet beruk bikin geger warga Bekasi, dua satpam jadi korban
Monyet liar di kawasan Kampus Unika Semarang boleh diburu
Seratus penembak jitu TNI dan Polri disiagakan usir serangan kera
Usir serangan kera, seratusan penembak jitu diterjunkan