Soal Diskusi UGM, Abdul Mu'ti Sebut Pencatut Muhammadiyah Klaten Ingin Adu Domba
Muhammadiyah tidak tahu menahu soal seminar mahasiswa di UGM. Kalaupun ada oknum yang mengatasnamakan Muhammadiyah, maka jelas bukan atas persetujuan dan sepengetahuan Muhammadiyah.
Teror dalam bentuk pesan singkat diterima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Constitutional Law Society (CLS) dan panitia diskusi 'Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan'. Dalam pesan itu, pengirim mengaku bagian dari ormas Muhammadiyah Klaten.
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyikapi serius persoalan ini. Pihaknya sedang mengumpulkan informasi terkait orang yang mengancam dengan mengatasnamakan Muhammadiyah Klaten. Diduga, oknum tersebut hanya ingin menebar teror dan mengadu domba.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana fasilitas kerohanian UGM dibangun? Pembiayaan pembangunan fasilitas tersebut menggunakan dana masyarakat sejumlah Rp25 miliar.
"Saya menduga, orang tersebut oknum yang hanya menebar teror dan mengadu domba Muhammadiyah dengan pihak lain. Terbukti, nomor HP yang dipakai berbeda. Muhammadiyah meminta kepada kepolisian untuk dapat melacak pemilik nomor HP tersebut. Termasuk klarifikasi kepada pihak UGM," kata dia, kepada wartawan, Sabtu (30/5).
Dia menegaskan, Muhammadiyah tidak tahu menahu soal seminar mahasiswa di UGM. Kalaupun ada oknum yang mengatasnamakan Muhammadiyah, maka jelas bukan atas persetujuan dan sepengetahuan Muhammadiyah.
"Termasuk Muhammadiyah Klaten," tegas dia.
Dia menekankan, sebagai organisasi yang bergerak dalam pendidikan, Muhammadiyah sejak awal sangat mendukung nalar kritis dan kajian ilmiah sebagai bagian dari amar ma'ruf nahi munkar. Muhammadiyah menolak dan menentang cara-cara kekerasan dalam bentuk apapun dalam menyampaikan gagasan dan dakwah.
"Karena itu cara-cara kekerasan, termasuk teror seperti yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan Muhammadiyah, jelas bukan merupakan karakter dan kepribadian kader dan warga Muhammadiyah," jelas Abdul Mu'ti.
Baca juga:
Komnas HAM Kecam Tindakan Teror pada Mahasiswa Penyelenggara Diskusi di UGM
Komisi III Sebut Ancaman Diskusi di UGM Memandulkan Pemikiran Kritis di Era Demokrasi
IPW Sebut Seharusnya Polisi Mudah Ungkap Pelaku Kasus Teror Diskusi UGM
Polisi Soal Teror Diskusi UGM: Jika Merasa Terancam Silakan Melapor
Polisi Didesak Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa UGM dan Guru Besar UII