Surau Raden Sulaiman, Jejak Kerajaan Sambas Islam di Kalimantan Barat
Raden Sulaiman adalah sosok pendiri sekaligus raja pertama Sambas dengan gelar Sultan Muhammad Shafiuddin I.
Surau Raden Sulaiman di Desa Sebangun yang menjadi bagian terpenting jejak dan bukti sejarah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kini mulai digarap dan ditargetkan untuk dijadikan destinasi wisata sejarah dan religi di daerah tersebut.
"Sekarang Pemerintah Desa Sebangun telah membentuk panitia pemugaran. Semoga cepat terealisasi dan menjadikan Surau Raden Sulaiman dapat dikunjungi wisatawan," ujar Kepala Desa Sebangun Sarbini saat dihubungi di Sambas, Senin (20/2).
-
Di mana Islam menyebar melalui Tarekat Sammaniyah? Di wilayah Maluku, Islam menyebar melalui hubungan dagang dengan kaum Muslim dari timur Indonesia dan luar negeri. Sementara itu, di Sulawesi, Islam menyebar melalui Tarekat Sammaniyah dan Sufi lainnya.
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Bagaimana Masjidil Aqsha menjadi saksi sejarah penyebaran Islam? Masjid ini tidak hanya menjadi saksi sejarah penyebaran Islam, tetapi juga menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam Islam.
-
Kenapa Masjid Nurul Islam Tuo Kayu Jao penting bagi sejarah Islam di Sumatra Barat? Masjid tertua di Sumatra Barat ini menjadi peninggalan dari penyebaran dan peradaban agama Islam.
-
Siapa tokoh pendidikan Islam di Sumatera Utara pasca kemerdekaan? Sosok Rivai Abdul Manaf Nasution memiliki mimpi membangun Indonesia lewat pendidikan Islam
-
Kenapa kesabaran penting dalam Islam? Kesabaran merupakan salah satu sifat yang sangat dihargai dalam Islam. Tidak hanya dituntut dalam menghadapi ujian hidup, tetapi juga ketika berinteraksi dengan sesama manusia.
Sarbini menjelaskan alasan Surau Raden Sulaiman menjadi destinasi wisata. Sebab, Raden Sulaiman adalah sosok pendiri sekaligus raja pertama Sambas dengan gelar Sultan Muhammad Shafiuddin I.
Dari berbagai referensi, kata dia, Kota Bangun merupakan tapak pertama Raja Tengah atau ayah dari Raden Sulaiman yang mendirikan sebuah perkampungan sewaktu pertama kali datang ke negeri Sambas.
"Di Kota Bangun inilah cikal bakal berdirinya Kerajaan Sambas Islam, peninggalan yang ada sampai sekarang adalah sebuah surau, oleh masyarakat setempat diberi nama Surau Raden Sulaiman," ujar dia.
Dijelaskan pula bahwa penyebutan istilah kesultanan bermula pada saat Raden Sulaiman dinobatkan menjadi penguasa di Sambas dengan gelar Sulthan Muhammad Tsafiuddin. Kesultanan Sambas baru memulai sejarahnya pada permulaan berkembangnya agama Islam sejak awal abad ke-16.
Ia mengemukakan bahwa harapan Pemdes Sebangun dengan adanya wisata sejarah tersebut dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Dengan demikian, kata dia, warga sekitar punya kesempatan untuk memperoleh pemasukan, misalnya dengan membuat semacam pernak-pernik dan kuliner khas Desa Sebangun berupa olahan sagu sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang oleh wisatawan.
(mdk/ded)