Tembok Pagar Sekolah di Depok Ambruk saat Siswa Uji Coba ANBK, Tidak Ada Korban Jiwa
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 29 Mekarjaya, Depok, Supriyatna tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan peristiwa tembok pagar sekolahnya yang ambruk, Rabu (19/10) sore. Dia bersyukur tidak ada siswa, guru maupun warga yang menjadi korban peristiwa itu.
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 29 Mekarjaya, Depok, Supriyatna tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan peristiwa tembok pagar sekolahnya yang ambruk, Rabu (19/10) sore. Dia bersyukur tidak ada siswa, guru maupun warga yang menjadi korban peristiwa itu.
Sambil terbata-bata, Supriyatna menceritakan saat kejadian hujan deras turun disertai petir kencang. Ketika itu hampir seluruh siswa sudah pulang ke rumah, namun masih ada sekitar 15 siswa yang ada di sekolah sedang melaksanakan uji coba Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Mereka adalah siswa kelas V. Ketika tembok runtuh, mereka sedang berada di dalam kelas.
-
Benteng Romawi seperti apa yang ditemukan di Timur Tengah? Berdasarkan foto-foto satelit ini, para peneliti menemukan sebagian besar benteng Romawi ini tampaknya telah terabaikan selama ribuan tahun.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa Rebo Wekasan dianggap rawan bencana? Beberapa ulama yang memiliki kemampuan kasyaf menyatakan bahwa pada hari Rebo Wekasan merupakan waktu yang rawan akan bencana dan ujian.
-
Bagaimana cara masyarakat Tegal merayakan Rebo Wekasan? Selain itu, masyarakat banyak yang melaksanakan ritual shalat Rebo Wekasan, mengunjungi sanak saudara, bahkan membuat serangkaian acara selama seharian yang kemudian ditutup dengan pertunjukan wayang, mandi Safar di sungai.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan tengkorak ini ditemukan? Tengkorak ini ditemukan setelah tersembunyi selama 85 tahun di ruang bawah tanah museum. Sayangnya, semua dokumen yang bisa mengidentifikasi sisa-sisa ini telah hilang. Penemuan ini berasal dari penggalian yang dilakukan pada tahun 1929-1930 oleh tim penggalian gabungan Museum Penn dan Museum Inggris, yang dipimpin Sir Leonard Woolley di situs Ur, yang sekarang terletak di selatan Irak.
Di luar kelas seorang siswa dan guru hendak ambil air wudu untuk melaksanakan salat Ashar. Siswa itu sempat meminta izin kepada guru, namun melihat kondisi tempat wudu yang agak amblas, dia itu diminta melapor pada kepala sekolah.
"Anak itu baru mau lapor, tiba-tiba temboknya ambruk. Menimpa pagar rumah tetangga (warga). Tembok yang ambuk sepanjang 10 meter. Menimpa pagar (rumah warga) sepanjang delapan meter," katanya, Kamis (20/10).
Lokasi Berwudu
Supriatna tidak menduga tembok tersebut ambruk. Tembok itu biasanya digunakan untuk tempat wudu yang letaknya dekat dengan musala sekolah. "Tiba-tiba lihat lantainya legok, tapi kata gurunya jangan dulu (ambil wudu), lapor dulu ke bapak (Kepsek)," ceritanya.
Dia bersyukur kegiatan belajar siswa sudah selesai, walaupun masih ada sejumlah siswa di sekolah. Dia juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kemarin. "Masih ada 15 siswa yang sedang melaksanakan ANBK di kelas," katanya.
Kejadian itu langsung dilaporkan kepada bagian sarana prasarana agar segera ditanggulangi. Beberapa orang petugas pun datang ke sekolah untuk mengangkat puing."Dibersihkan langsung kemarin sampai malam. Lalu dilanjutkan hari ini," ujarnya.
Bangunan Lama
Melihat kejadian tersebut, dirinya pun tak kuasa meneteskan air mata. Dia tidak membayangkan bagaimana jika peristiwa itu terjadi saat kegiatan belajar masih berlangsung. Peristiwa ini baru pertama kali terjadi. "Ini kejadian baru pertama kali," ceritanya.
Diduga tembok tersebut sudah rapuh, karena gedung sekolah termasuk bangunan lama. "Tembok bangunan lama," katanya.
Pasca kejadian, dia meminta agar tidak ada siswa yang bermain dekat lokasi, karena dikhawatirkan bisa terjatuh atau terjadi musibah susulan. "Saya imbau ke anak-anak agar tidak bermain di lokasi yang ambruk," tutupnya.
(mdk/yan)