TNI jamin kekuatan pasukan di Miangas mampu jaga NKRI
TNI/Polri mengirimkan pasukan tambahan ke Miangas wilayah perbatasan RI-Filipina, menyusul konflik militer negara tersebut dengan kelompok Maute yang merupakan sayap ISIS. Pengamanan diperketat untuk mengamankan wilayah NKRI.
TNI/Polri mengirimkan pasukan tambahan ke Miangas wilayah perbatasan RI-Filipina, menyusul konflik militer negara tersebut dengan kelompok Maute yang merupakan sayap ISIS. Pengamanan diperketat untuk mengamankan wilayah NKRI.
Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito saat dihubungi merdeka.com, menyatakan jika prajurit TNI selalu siap siaga dalam bertugas. Kekuatan militer cukup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kekuatan TNI di perbatasan RI-Filipina cukup untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan menjaga keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan," ujar Pangdam, Rabu (31/5) malam.
Terkait alutsista yang berada di wilayah ujung utara tanah air ini, dirinya mengatakan TNI dalam menjalankan tugas akan terus meningkatkan posturnya menuju essential force (kekuatan pokok).
Secara tegas, militer akan melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan adanya pengungsi kelompok bersenjata Maute jika berniat masuk ke Indonesia. "Kita akan cegah supaya tidak masuk wilayah NKRI. Masing-masing instansi sudah punya protap untuk menghadapi hal tersebut," jelas Perwira tinggi TNI ini.
Dirinya juga membenarkan ada bantuan drone untuk membantu monitoring wilayah perbatasan. Drone dengan jangkauan sekitar 7 kilometer tersebut diharapkan dapat bertugas mengawasi setiap gerak-gerik yang terjadi di wilayah perbatasan.
Secara umum, kondisi di Miangas masih aman dan terkendali. Belum terlihat adanya mobilisasi masyarakat dari Filipina. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan unsur Forkopimda, Rabu (31/5), melakukan kunjungan ke Miangas untuk memantau kondisi terkini di wilayah tersebut.
Baca juga:
Tersinggung, ISIS ancam bunuh bintang dan kru sinetron Black Crows
Filipina tetapkan 4 WNI masuk DPO karena gabung ISIS
MILF setuju beri bantuan kemanusiaan dan selamatkan warga Marawi
Filipina gempur lagi militan pro ISIS lewat serangan udara
Ini langkah TNI cegah militan ISIS dari Filipina masuk Indonesia
Ingin kondang seperti ISIS, militan Maute ancam bakar Kota Marawi
-
Apa yang dilakukan TNI terkait kasus Imam Masykur? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Siapa saja anggota TNI yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Imam Masykur? Selain itu, Irsyad menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka."Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang. TNI semua ketiganya," kata Irsyad. Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya di luar satuan Paspampres."Satu yang dari paspampres yang lain bukan," sebutnya.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.