Wakil Ketua Komisi I DPR: Panglima TNI membuat ketakutan rakyat
Wakil Ketua Komisi I DPR: Panglima TNI membuat ketakutan rakyat. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyayangkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal 5000 pucuk senjata ilegal yang dipesan dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyayangkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal 5000 pucuk senjata ilegal yang dipesan dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasanuddin menilai, pernyataan Jenderal Gatot membingungkan dan dapat picu keresahan.
Menurut Hasanuddin, 5 ribu pucuk senjata api itu sama dengan kekuatan 4-5 batalyon tempur. Jadi, sambung dia, ucapan Panglima TNI soal masuknya ribuan senjata ilegal dapat menciptakan rasa tidak aman di masyarakat, mengingat peruntukan senjata itu tidak jelas.
"Kalau pengadaan senjata untuk TNI atau Polri itu legal dan jelas tercatat dalam anggaran Negara (APBN). Nah, ini 5 ribu pucuk senjata api ilegal, siapa yang memesan? Untuk siapa? Dan untuk apa?" kata Hasanuddin, Senin (25/9).
Dari penjelasan Menko Polhukam Wiranto, ada miss informasi yang diterima Panglima TNI. Wiranto menyebutkan, BIN membeli 500 senjata legal, dengan uang APBN. Senjata juga tak dibeli impor, tapi buatan PT Pindad.
Hasanuddin pun menambahkan, seharusnya Gatot tak melepas informasi ini ke publik. Tapi justru mengantisipasi dengan koordinasi kepada pihak terkait.
"Menurut prosedur yang saya tahu, kalau memang benar bahwa ada indikasi akan masuk 5 ribu pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Jokowi, sebaiknya dikoordinasikan dulu dan di cross check dengan aparat lain, seperti, Menhan, Kapolri, Kepala BIN, dan Menko Polhukam. Kalau perlu dilaporkan langsung kepada Presiden untuk diambil tindakan pencegahan atau kalau perlu diambil tindakan hukum," kata dia.
Untuk itu, TB Hasanuddin menyarankan agar ke depan harus lebih berhati-hati lagi dalam merilis berita sensitif. Terlebih lagi, yang menyangkut masalah keamanan dan keselamatan negara.
"Mewartakan kepada media sebelum ada kepastian dan tindakan hanya membuat ketakutan rakyat. Kalau benar ada ancaman ya diselesaikan," kata TB Hasanuddin.
Sebagaimana diketahui, dalam acara 'Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9), Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan ada institusi yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Indonesia.
"Mereka memakai nama Presiden, seolah-olah itu yang berbuat Presiden, padahal saya yakin itu bukan Presiden, informasi yang saya dapat kalau tidak A1 tidak akan saya sampaikan di sini. Datanya kami akurat, data intelijen kami akurat," kata Gatot.
Baca juga:
Wiranto tegaskan pembelian 500 senjata oleh BIN tak perlu persetujuan Presiden
Wiranto sebut isu 5 ribu senjata api ilegal cuma salah komunikasi saja
Panglima TNI hembuskan isu 5 ribu senjata, Wiranto sebut BIN pesan 500
Fadli minta Panglima TNI jelaskan soal institusi pesan 5 ribu senjata
Politisi PDIP minta Panglima TNI tangkap pembangkit ideologi komunis
Alasan Panglima TNI tetap ngotot pemutaran Film G30S
Panglima TNI soal nobar G30S/PKI: Menhan tak punya kewenangan terhadap saya
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto saat bertemu dengan keluarga prajurit TNI? Hadi juga sempat menceritakan perjuangan menjadi anak Kopral. "Tahu enggak Ibu-Ibu, dulu Bapak saya pangkatnya apa? Bapak saya pangkatnya Kopral. Tapi Bapak saya bisa menyiapkan saya ternyata bisa menjadi Menkopolhukam. Ya karena sekolah dan doa dari Ibu tiap hari," ungkapnya.