Warga Meranti hilang, dikabarkan diterkam buaya
Warga Meranti hilang, dikabarkan diterkam buaya. Saat itu korban sedang mengikat tual sagu di sungai. Tiba tiba terdengar teriakan korban minta tolong. Rekan korban yang berjumlah lima orang melihat Efi diserang buaya liar.
Norisam alias Efi dikabarkan hilang dibawa buaya ketika tengah merakit kayu tual untuk bahan baku tepung di Sungai Belat. Hingga kini warga Jalan Karuna Desa Banglas Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti itu belum ditemukan. Korban terakhir kali diketahui berada di perbatasan antara Kep Meranti dengan Kabupaten Siak.
"Korban merupakan warga Meranti, namun lokasi korban diterkam buaya itu ketika berada di perbatasan, tapi tepatnya sudah masuk Kabupaten Siak," ujar Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barlianyah kepada merdeka.com Rabu (19/7) melalui selulernya.
-
Kapan hiu ini ditemukan terdampar di pantai? Menurut Aitkenhead, kondisi hiu tersebut menunjukkan bahwa hewan itu telah berada di dalam air selama satu atau dua hari setelah kematiannya.
-
Kapan patung kepala dari batu pasir merah ditemukan? Pada 1952, Melville House menjadi tempat bagi Sekolah Dalhousie. Suatu ketika, seorang guru membawa penemuan dari seorang anak laki-laki ke Museum Kerajaan Skotlandia, sekarang menjadi NMS. Di sana, seorang pakar arkeologi Mesir Kuno bernama Cyril Aldred menyadari pentingnya patung kepala dari batu pasir merah yang berasal dari dinasti pertengahan ke-12 sekitar 1922-1855 SM.
-
Kapan awan terbentuk? Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi.
-
Bagaimana pedang itu ditemukan dan diawetkan di dasar laut? Saat pedang ditemukan, keadaannya penuh lapisan pasir dan kerang laut yang tebal, sehingga sulit untuk mengikis lapisan itu tanpa harus merusak pedang. Namun, konkresi atau lapisan tersebut justru memperlambat proses oksidasi, mengawetkan pedang sehingga mencegahnya berkarat dan hancur di dalam air.
-
Bagaimana Gumuk Pasir Tungtung Karang terbentuk? Mengutip Garut Update, gumuk pasir ini terbentuk secara alami sesuai arah angin. Ini semakin membuat kawasan tersebut menarik.
-
Kapan petani bawang merah di Brebes mengalami kerugian? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun. Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
Untuk mencari jenazah korban, Barliyansyah mengutus puluhan anggota polisi menyebar ke sejumlah sungai dengan saling berkoordinasi bersama anggota Polres Siak. Dari keterangan teman kerja korban, peristiwa itu terjadi pada 18 Juli 2017 sekitar pukul 15.00 WIB.
"Saat itu korban sedang mengikat tual sagu di sungai. Tiba tiba terdengar teriakan korban minta tolong. Rekan korban yang berjumlah lima orang melihat Efi diserang buaya liar," jelas Barliansyah.
Dijelaskan Barli, dari keterangan saksi mata, buaya dewasa itu membawa korban ke dasar sungai. Rekan korban berusaha mencari korban dengan menggunakan perahu namun tidak berhasil saat itu.
Kondisi semakin mencekam ketika pada malam harinya sekitar pukul 23.00 Wib, teman korban yang masih berusaha mencari, malah melihat buaya tersebut muncul ke permukaan. Di situ, hewan karnivora tersebut dan masih menggigit korban.
"Lokasinya sudah di muara perbatasan laut dan sungai. Namun buaya tersebut kembali menghilang masuk ke dalam sungai," jelas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.
Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Restika Perdamean Nainggolan juga mengutus anak buahnya untuk menyebar ke sungai dengan kapal dan perahu karet bersama Tim Basarnas.
"Sejak tadi malam mendengar kabar ada warga yang diterkam buaya di perbatasan daerah Siak, anggota langsung kita sebar ke lokasi untuk mencarinya," kata Restika.
Menurut Restika, lokasi hilangnya korban memang sangat jauh dan sulit dijangkau. Dengan demikian, pihaknya menambah personel dan bekerjasama dengan Tim Basarnas dan Polres Kepulauan Meranti untuk mencari korban dan buaya tersebut.
"Kapolsek, keluarga korban, para saksi dan Basarnas masih di lokasi untuk di mencari korban dan buaya tersebut. Hingga kini belum ditemukan, masih kita cari dan mudah-mudahan segera ditemukan," pungkas Restika.
(mdk/noe)