Wartawan di Mamuju Tengah Tewas Penuh Luka Tusuk, Polisi Periksa Keluarga
Demas tewas dengan 17 luka tusuk di sekujur tubuh. Sebelum meninggal dunia, Demas dikabarkan tengah menulis berita mengenai proyek desa di Mamuju Tengah.
Baru 20 hari menjadi jurnalis media online Sulawesion.com terhitung sejak 1 Agustus 2020, Demas Laira (28), ditemukan tewas mengenaskan.
Dia ditemukan meregang nyawa di jalan Poros Mamuju-Palu, Desa Tobinta, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (20/8) dini hari.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Apa saja tanda-tanda seseorang terkena saraf kejepit? Omar menjelaskan bahwa ada beberapa tanda yang menjadi ciri seseorang terkena saraf terjepit, di antaranya: Saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa sebagian pada tangan. Saraf terjepit di leher biasanya ditandai dengan rasa kaku pada leher, nyeri pada bahu dan lengan, serta sensasi baal. Saraf terjepit di bagian atas punggung umumnya menyebabkan nyeri di daerah dada. Sedangkan saraf terjepit di bagian bawah punggung ditandai dengan rasa sakit pada punggung, panggul, bokong, dan tungkai bawah.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Kapten Muslihat melawan penjajah? Sebagai pemimpin pasukan, ia tak mau berlindung di balik anak buahnya. Kapten Muslihat banyak turun ke medan peperangan, salah satunya saat melancarkan serangan ke markas sekutu yang kini menjadi gedung Polresta Bogor Kota.
Demas tewas dengan 17 luka tusuk di sekujur tubuh. Sebelum meninggal dunia, Demas dikabarkan tengah menulis berita mengenai proyek desa di Mamuju Tengah.
Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Demas terkait aktivitas pemberitaan dilakukannya. Polisi berdalih hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut.
"Belum bisa menduga ada kaitannya ke sana (pemberitaan). Masih proses penyelidikan, sedang di dalami motifnya. Nanti perkembangan hasil penyelidikan baru bisa disampaikan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Barat, AKBP Syamsu Ridwan saat dikonfirmasi, Jumat (21/8).
Adapun barang bukti sita dari tempat kejadian perkara motor Yamaha nomor polisi DC 3385 AI, Helm dan STNK, dompet berisi KTP, SIM C dan 7 buah kartu ATM atas nama korban. Serta satu kantong pakaian dan 3 kartu pengenal pers atas nama Demas Laira.
"Jenazahnya sudah diambil keluarga dan dimakamkan setelah dilakukan outopsi," ujar dia.
Dia mengatakan, sejumlah pihak telah dimintai keterangan terkait kasus ini. Seperti orang terdekat korban.
"Sementara ini, yang diperiksa masih keluarga terdekat korban dulu hari ini," pungkas AKBP Syamsu Ridwan.
Sebelumnya, Wartawan sebuah media online ditemukan tewas dengan sejumlah luka tikaman di tubuhnya. Wartawan bernama Demas Laira (28) tersebut ditemukan di pinggir jalan poros wilayah Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis (20/8) sekitar pukul 02.00 WITA.
Polisi yang datang ke lokasi penemuan jasad wartawan tersebut melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Di lokasi kejadian tersebut, polisi menemukan sejumlah barang milik korban di antaranya sepeda motor, dompet dan kartu pers.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mamuju Tengah Inspektur Polisi Satu Agung Setyo Negoro mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat wartawan tersebut.
"Di lokasi penemuan jasad wartawan tersebut, juga ditemukan motor milik korban, kartu identitas serta sepatu sebelah kanan yang belum kami tahu pemiliknya," kata Agung Setyo Negoro. Dikutip dari Antara, Jumat (21/8).
Polisi masih mendalami kasus ini. Apakah korban tewas terkait dengan profesinya atau ada penyebab lainnya. "Jenazah korban sudah diambil oleh pihak keluarganya. Terkait penyebab kematian, kami masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi," tambah Agung.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulbar mendesak Kepolisian agar transparan dalam mengungkap kematian wartawan di Mamuju Tengah.
"Kami mendesak pihak Polres Mamuju Tengah agar segera mengungkap penyebab kematian wartawan yang diduga menjadi korban pembunuhan, dan segera menyampaikan secara transparan motif pembunuhan tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Sulbar Mursalim Majid di Mamuju.
PWI juga meminta masyarakat, khususnya wartawan di Sulbar untuk menunggu hasil penyelidikan yang saat ini masih terus dilakukan polisi terkait kematian wartawan tersebut.
"Teman-teman wartawan juga harus mempercayakan sepenuhnya penyelidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian. Namun, tentu kami berharap agar polisi bisa secepatnya mengungkap dan menyampaikan motif pembunuhan tersebut agar tidak menimbulkan spekulasi," ujar Mursalim.
(mdk/gil)