DPR Ingatkan Propam Polri Responsif Terima Aduan Etik Polisi
Propam Polri punya terobosan baru. Bisa laporkan dugaan pelanggaran kode etik polisi lewat whatapp.
Divisi Propam Polri membuat terobosan baru. Menghadirkan layanan aduan lewat WhatsApp
DPR Ingatkan Propam Polri Responsif Terima Aduan Etik Polisi
Layanan Baru Propam
Divisi Propam Polri membuat terobosan baru. Menghadirkan layanan WhatsApp untuk masyarakat yang hendak mengadukan tindakan pelanggaran etik oleh polisi. Program bernama Yanduan (pelayanan aduan) ini diharapkan bisa menghadirkan transparansi dan keterbukaan pada jajaran kepolisian di tanah air. Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni mendukung terbosoan Propam tersebut. Sahroni menilai, program Propam tersebut merupakan salah satu langkah positif demi mengembalikan citra baik kepolisian.
- Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar
- 3 Polisi Dilaporkan ke Propam Buntut Kasus Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas, Ini Penyebabnya
- Kasus Korban Pemerkosan Diduga Diperas Polisi, Keluarga Serahkan Bukti Rekaman Kepada Propam Polda Jambi
- Ayah Korban Perkosaan Dimintai Uang, Tiga Polisi Dipanggil Propam Polda Jambi
"Saya apresiasi inovasi yang telah dilakukan oleh Divisi Propam Polri untuk bisa terus melayani masyarakat. Memang harus begitu, Polri tidak boleh anti kritik, harus dengar penilaian masyarakat. Agar bisa selalu jadi bahan evaluasi internal," ujar Sahroni, Rabu (12/7).
Selanjutnya, Sahroni juga meminta Divisi Propam untuk segera menindaklanjuti aduan masyarakat yang masuk.
Sehingga layanan bisa benar-benar ditingkatkan.
"Setelah aduannya masuk, Propam Polri juga harus dengan sigap dan cepat menindaklanjuti, jangan hanya formalitas menerima saja. Secara berkala kami Komisi III juga akan minta laporannya, yang tentu sudah dilengkapi dengan penyelesaiannya. Percuma buka pengaduan kalau tidak di-follow up,"
Ahmad Sahroni
This is source 2
Sahroni mengingatkan, kinerja propam belakangan ini tentu tengah jadi sorotan masyarakat. Mengingat insiden terkait Kadiv Propam sebelumnya, Ferdy Sambo. Karenanya, Divisi Propam harus bekerja lebih keras dan lebih inovatif demi mengembalikan kepercayaan publik.
Divisi Propam, kata Sahroni, harus mampu bekerja jauh lebih keras dan jauh lebih inovatif.
Sebab apa yang menimpa Propam sebelumnya sangat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada Polri, khususnya Propam.
"Jadi saya ingin Propam terus wujudkan kerja-kerja hebat. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat bisa kembali,"
Ahmad Sahroni
Merdeka.com