Misi sang loper koran menuju DPRD Banyumas
"Bagi saya cukup modal sosial yang saya miliki saat ini untuk bisa diefektifkan dan dimaksimalkan," kata Sri Haryanto.
Sri Haryanto (38) masih nampak bersemangat saat menceritakan keinginannya maju menjadi calon legislatif pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Meski siang itu, ruang kerjanya di dalam bangunan petak kayu, di samping kantor RRI Purwokerto, terasa panas. Hary, sapaan akrabnya, bukanlah orang yang memiliki uang berlebih layaknya caleg lain yang ikut dalam pesta demokrasi rakyat lima tahunan ini.
"Saya sudah menyiapkan anggaran khusus untuk ikut Pemilu tahun ini. Anggarannya sudah saya kumpulkan sejak tiga tahun silam," jelas Hary yang setiap pagi mengantarkan koran dari berbagai media hingga sampai ke pelanggan setianya.
Berbagai materi kampanye mulai dari kalender, kartu nama, stiker hingga banner masih terlihat di ruang kerjanya yang sederhana. Hary mengaku, proses kali ini merupakan pemilu keduanya ikut maju sebagai calon legislatif dalam ajang kontestasi politik.
"Dulu saya pernah ikut (pemilu), tetapi tidak berhasil. Dari pengalaman itu, saya ingin mencoba lagi. Karena saya ingin ada perubahan di Banyumas," ujarnya caleg yang maju dari daerah pemilihan IV Banyumas, meliputi Kota Purwokerto dan Patikraja.
Pengalamannya dalam mengikuti ajang pemilu dirasanya cukup untuk memahami kondisi masyarakat pemilih hari ini. Dia mengungkapkan, saat ini memiliki tim sukses berjumlah 9 orang yang bekerja sukarela. Saat ditanya kemungkinan adanya "broker suara" dari masyarakat yang menawarkan kepadanya, dengan tegas Hary mengaku tidak setuju.
"Banyak yang datang ke saya menawarkan itu (suara), tetapi saya tolak. Menurut saya, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam menentukan pilihannya. Bagi saya cukup modal sosial yang saya miliki saat ini untuk bisa diefektifkan dan dimaksimalkan," paparnya.
Suami Wiyuniati (34) ini menjelaskan visi misinya yang cukup sederhana. Ia ingin menularkan semangatnya berusaha dari kemiskinan yang dihadapinya. Lulusan S1 Jurusan Sosiologi Fisip Unsoed di tahun 1999 ini mengaku kerja kerasnya kini sudah menuai hasil. Hary megungkapkan, saat ini dari hasil pekerjaannya sudah membuat beberapa usaha kecil-kecilan secara mandiri.
"Sejak lulus kuliah, saya memutuskan untuk menjadi loper koran. Karena waktu itu saya sangat membutuhkan modal. Selama 2 tahun, setelah menjadi loper saya kemudian jadi agen dan memiliki anak buah. Tetapi, saya juga masih berputar mengantarkan koran ke pelanggan juga sampai saat ini," ucap Hary.
Buatnya menjadi anggota legislatif merupakan misi antara untuk menularkan semangat secara luas kepada masyarakat Banyumas untuk bisa mandiri. Baginya, menularkan kemampuannya saat menjadi anggota legislatif akan menjadi nilai tambah.
"Banyak orang yang saya motivasi tidak pernah 'melihat' saya sebagai sesuatu. Tetapi, kalau menjadi anggota legislatif, saya bisa menyebarkannya lebih luas dan mempengaruhi kebijakan untuk masyarakat kecil," paparnya pria yang membuat slogan "Dari Loper Koran Menuju DPRD Banyumas".
Menurutnya, dalam ajang ini sudah selayaknya masyarakat pemilih melihat calon yang kompeten untuk mewakili suara mereka. Kini, ia mulai merajut mimpinya yang sempat tertunda ketika Pemilu 2009.
Dengan modal sosial yang dimiliki, Hary mulai berkeliling bertemu dengan calon konstituennya. Meski banyak yang pesimis dengan penyelenggaraan Pemilu tahun ini, Hary berharap pesta demokrasi rakyat ini bisa memenuhi harapan semua elemen bangsa.
"Saya pribadi berharap pemilu akan jujur dan adil, pemilih juga cerdas untuk menolak money politics. Yang paling penting, calon pemilih juga bisa menilai dan membedakan mana caleg yang berjuang untuk rakyatnya dan mana yang memiliki kepentingan tertentu," harapnya.
Baca juga:
Pasang banner, Caleg Golkar ini minta jangan dipilih
Sule, caleg tukang ojek di Bekasi yang sering dicibir warga
PNS penulis pidato Gubernur Sumsel mundur demi jadi caleg DPD
Kisah Asiah Uzia, pejuang HAM Aceh yang kini menjadi caleg
Tebak-tebakan presiden yang tak bisa buang air kecil
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu dilaksanakan? Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara berkala untuk memilih wakil rakyat atau pejabat publik dalam suatu negara.